Menu

Meski Bertitel Penggali Kubur, Pria Ini Sukses Jadi Kades, Padahal Lawannya Semua Bertitel Sarjana

Siswandi 14 Dec 2019, 12:43
Sosok Mujiadi yang jadi perbincangan di kalangan komunitas kades di Blitar. Foto: int
Sosok Mujiadi yang jadi perbincangan di kalangan komunitas kades di Blitar. Foto: int

RIAU24.COM -  Nama Mujiadi, saat ini masih menjadi sorotan, khususnya di komunitas kepala desa (kades) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Meski hanya bertiel penggali kubur, pria yang lulusan STM bangunan ini sukses mengalahkan tiga kandidat lainnya dalam ajang Pilkades serentak di Jawa Timur, belum lama ini. Padahal, ketiga lawannya itu semua bertitel sarjana.

Tak hanya itu, Mujiadi juga hanya bermodal dengkul karena tak memiliki materi berlebihan. Jauh berbeda dengan lawan-lawannya yang rata-rata memiliki kelebihan materi. 

Tapi begitulah. Nasib orang siapa yang tahu. Mujiadi akhirnya terpilih sebagai Kades Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Dilansir detik, Sabtu 14 Desember 2019, dalam ajang Pilkades yang digelar 12 Oktober 2019 lalu, ia mendapatkan 1.284 suara dari sekitar 6.000 daftar pemilih di desanya. Ia juga unggul 82 suara dari raihan incumbent yang maju lagi sebagai calon kades.

"Saya ndak ada persiapan apa-apa. Begitu didaftarkan, ya tetap macul sawah atau makam tiap hari. Gak pakai acara ngumpul-ngumpul seperti calon lainnya," ungkapnya. 

Sekalinya mengumpulkan warga, Muji malah mengaku kurang nyaman. Masalahnya, dia tidak pernah memakai bahasa Indonesia saat berbincang dalam keseharian. Selain itu, lelaki 50 tahun ini kerap dihinggapi penyakit demam panggung. Kekurangan itu membuat Muji tidak berharap banyak menang di Pilkades.

Kemenangan Muji menjadi ukiran sejarah demokrasi di Desa Pagerwojo. Karena sebuah kemenangan yang murni dari aspirasi warga yang menghendaki pemimpin yang bersih dan jujur.

Seperti dituturkan salah seorang warga, Dwi Hari, adalah suatu kejutan besar saat Muji menang Pilkades. Pasalnya, lawan-lawan dia di ajang pemilihan itu berat. Selain semua jago orasi dengan titel sarjana, para kandidat tak segan membagi uang untuk menggalang dukungan.

"Saya gak mengira Pak Muji bisa menang. Dia bukan kader partai dan tidak pakai uang sama sekali untuk cari dukungan. Jadi, warga desa makin cerdas memilih pemimpin sekarang," ujarnya. ***