Bermula Dari Akun Twitter, Isu Ini Buat Garuda Indonesia Geger Lagi, Begini Respon Menteri Erick Thohir
RIAU24.COM - Kisruh di tubuh maskapai penerbangan Garuda Indonesia tampaknya belum akan usai. Setelah dihebohkan dengan pemecatan direksi karena terkait penyeludupan motor Harley Davidson, kondisi di maskapai plat merah itu kembali memanas. Bermula dari cuitan sebuah akun Twitter, isu pelecehan seksual dan pencemaran nama baik saat ini kembali melanda.
Panasnya isu pelecehan seksual tersebut, mulai terkuak setelah Vice President (VP) Awak Kabin PT Garuda Indonesia, Roni Eka Mirsa mengadu ke polisi. Ia melaporkan akun @digeeembok karena menyebut dirinya sebagai germo. Ia merasa nama baiknya terjadi tercemar akibat akun tersebut.
Dilansir detik, Kamis 12 Desember 2019, akun @digeeembok menyebut Roni Eka sebagai germo. Selain Roni Eka, akun itu menyeret nama-nama bos Garuda lain dalam cuitannya.
"Gerombolan Ari Akshara, Heri Akhyar dan Roni Eka Mirsa adalah TRIO LENDIR. Roni Eka Mirsa aka 'PROVIDER' paham banget manfaatin celah Pramugari untuk jadi santapan direktur atau setoran ke Pejabat," tulis akun @digeeembok, dalam salah satu cuitannya.
"Germo Jahat bernama: Roni Eka Mirsa," tulis @digeeembok di cuitan lainnya
Bermula dari cuitan ini, akhirnya isu pelecehan seksual di lingkungan BUMN itu terus mengemuka dan akhirnya membuat geger.
Lalu bagaimana respon Menteri BUMN Erick Thohir?
Menanggapi hal itu, Erick mengatakan perihal pengaduan ke polisi itu bukan menjadi domain pihaknya. Namun terkait isu pelecehan seksual khususnya terhadap perempuan, Erick mengatakan dirinya akan melakukan upaya pencegahan.
"Tentu kita ke depan ya saya rasa nanti akhir tahun kita juga akan memastikan (pencegahan) sexual harassment kepada pegawai-pegawai perempuan yang ada di BUMN itu harus benar-benar kita tingkatkan," ujarnya.
Erick juga menyinggung dominasi kaum pria di BUMN, yang mana ada kaitannya dengan perlindungan hukum terhadap pegawai wanita. "Saya rasa dominasi di BUMN juga sangat kental dengan pria. Kalau ini kan bagian juga perlindungan hukum juga buat pegawai-pegawai wanita," paparnya.
Menurutnya, pegawai wanita di perusahaan negara harus mendapatkan perlindungan yang jelas.
Tak hanya itu, Erick juga menegaskan dirinya tak segan mencopot pejabat Garuda Indonesia bila terbukti melakukan pelecehan seksual (sexual harassment) tersebut. Ditegaskannya, pegawai wanita tak boleh dijadikan objek seksual, apalagi jika dilakukan petinggi BUMN.
Sementara itu, hingga Kamis ini, Polres Bandara Sukarno-Hatta sudah meminta keterangan dari Roni Eka Mirsa, selaku pelapor akun @digeeembok. Saat ini, polisi masih menyelidiki laporan petinggi Garuda itu.
"Penyelidik tentukan dulu ya pemenuhan unsur sangkaan pasal (pencemaran nama baik)," ujar Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta AKP Alexander Yurikho. ***