Presiden Joko Widodo Berikan Penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama Pada Kapolda Riau
RIAU24.COM - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menerima penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Pada kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Anton Soedjarwo Lantai 9 Bareskrim Polri Jakarta, Rabu (11/12), Presiden Jokowi juga memberikan penghargaan yang sama kepada 26 Perwira Tinggi (Pati) Polri lainnya.
Adapun penghargaan itu diberikan kepada 3 Pati Polri berpangkat Komjen Pol dan 23 Pati lainnya berpangkat Irjen Pol yang bertugas di institusi Polri maupun di luar struktur organisasi Polri, seperti di Badan Inteligen Negara (BIN) dan institusi negara lainnya.
Penganugerahan Bintang Bhayangkara Pratama adalah bentuk penghargaan kepada anggota Polri dengan ketentuan-ketentuan, yakni telah berpangkat Inspektur Jenderal Polisi, dengan syarat telah memiliki Bintang Bhayangkara Nararya dan telah memangku jabatan struktural yang dipersyaratkan untuk pangkat bintang dua.
“Bapak Kapolda Riau sebagai salah satu dari penerima penghargaan tentunya sudah memenuhi persyaratan untuk menerima penghargaan dari Bapak Presiden ini. Atas hal tersebut, kami seluruh jajaran Polda Riau sangat bangga atas anugerah yang beliau terima ini,” ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Rabu malam.
Dalam penganugerahan penghargaan itu, Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz menyampaikan rasa syukurnya kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas khidmat acara ini. Dengan adanya penghargaan ini, bisa menambah motivasi di dalam memberikan pengabdian yang terbaik kepada institusi Polri di negara dan bangsa ini.
Ia juga mengatakan rasa terima kasihnya atas kehadiran Pati, Pamen dan personel yang bertugas di luar struktur. Menurut dia, jumlah personel yang bertugas di luar struktur sangat besar, yakni sekitar tiga ribu orang lebih. Adapun rinciannya, 54 Pati, seribuan lebih Pamen, dan ribuan Bintara.
“Jika tiga ribuan lebih personel ini dikumpulkan jadi satu, sudah bisa untuk membuat satu Polres plus,” ujar Jenderal Pol Idham.
Kapolri juga menyampaikan bahwa tugas Polri ke depan, yang pertama pada tahun 2020 Polri akan menghadapi Pilkada serentak di seluruh Indonesia.
“Saya berharap rekan-rekan yang berada di luar struktur bisa memberikan kontribusi yang positif dengan memberikan satu jawaban bahwa institusi Polri di dalam pelaksanaan Pilkada serentak wajib hukumnya untuk netral,” tegas Kapolri.
Kapolri mengatakan bahwa insan Bhayangkara itu tidak dimana-mana, tapi ada dimana-mana. Karena Polri, menurutnya, hanya berfokus pada keamanan dan ketertiban.
Dia juga berharap, Polri bisa menjadi jembatan penghubung untuk menyampaikan di kementerian atau lembaga apa saja yang menjadi kebijakan dari institusi Polri itu sendiri.
Kedua, kata Kapolri, semua personel, harus mampu menjaga soliditas institusi. Polri tidak mungkin membangun soliditas, namun juga berharap dari institusi lain.
Lanjut dia, terjangan begitu dahsyat kepada Institusi Polri hanya akan mampu ditangkal dengan solidnya Polri. Dengan kondisi solid, maka Polri akan mampu mengantisipasi semua terjangan badai yang akan menggerogotinya.
“Jaga soliditas dan selalu kompak dan terus membangun komunikasi. Tidak ada masalah yang tidak selesai ketika tiga hal tersebut selalu kita jaga,” pungkasnya menutup pengarahannya. (Rls)