Simak Sejarah Sepeda Brompton Yang Diselindupkan Dirut Garuda
RIAU24.COM - Sepeda lipat asal Inggris bernama Brompton itu kini banyak diperbincangkan netizen. Hal ini menyusul kasus penyelundupan sepeda tersebut bersama moge Harley Davidson oleh Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia beberapa waktu lalu.
Penasaran dengan sejarah sepada mewah tersebut? Yuk simak sejarahnya berikut ini.
Dilansir dari wikipedia, Sejarah Sepeda Brompton Brompton yang belakangan ini digandrungi para pecinta olahraga bersepeda merupakan merek sepeda lipat asal Inggris.
Sepeda ini didesain oleh Andrew Ritchie, seorang sarjana teknik di London pada 1975. Hal ini bermula dari kesulitan Ritchie memasukkan sepeda konvensional ke apartemennya sehingga ia ingin menciptakan sepeda yang ringkas dan bisa dilipat.
Nama Brompton dipilih karena apartemen Andrew menghadap ke Brompton Oratory di South Kensington, London. Pada 1981, sepeda lipat ini pertama kali diproduksi di kota Brentford, Inggris dan terciptalah sepeda dengan ukuran 28x60x60 cm atau 3,56 kaki kubik setelah dilipat.
Pada 1995, sepeda ini mendapatkan ‘Royal Recognition’ yang merupakan penghargaan dari Ratu Inggris. Penghargaan ini melambungkan nama sepeda Brompton hingga 2006, saat itu laga pacu Brompton World Championship diadakan pertama kali di Barcelona, Spanyol.
Untuk diketahui, Di Indonesia sudah ada empat dealer resmi Brompton, yaitu di Tangerang, Jakarta, dan dua di Surabaya. Ada banyak varian dari sepeda Brompton, dan pembeli bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan sehari-hari.
Pengguna bisa mengganti handlebar atau setang sepeda sesuai dengan preferensi posisi badan pengendara sepeda. Brompton tipe S memiliki setang berbentuk lurus sedangkan tipe M merupakan sepeda klasik yang paling laris.
Tipe H cocok untuk pengguna dengan posisi berkendara tegak lurus. Adapun tipe P cocok untuk touring karena memberi banyak pilihan posisi bagi pengendaranya. Materialnya pun dapat dipilih, dari baja ataupun bahan gabungan baja dengan titanium alloy dan aluminium alloy versi super light yang dapat mengurangi berat sepeda hingga 1 kg. Brompton memberi pilihan transmisi kecepatan atau speed gear mulai dari gigi satu hingga gigi enam.
Ada juga aksesoris opsional, yaitu rak bermuatan maksimal 10kg yang bisa ditambahkan di bawah setang sepeda dan mudguards yang dapat melindungi badan sepeda dari cipratan air hujan. Adapun ukuran roda sepeda Brompton ini adalah 16 inci, pas untuk mobilitas sehari-hari maupun touring.
zxc2
Sepeda Bertenaga Listrik Tak hanya itu, Brompton juga menyediakan sepeda listrik yang dapat dilipat atau e-folded bike. Tidak ada perbedaan mencolok dari tampilannya, namun sepeda listrik ini hanya memiliki pilihan pengatur kecepatan dari gigi dua hingga gigi enam.
Baterai sepeda ini terletak di dalam tas khusus, sehingga tidak mengganggu tampilan sepeda. Untuk mengisi ulang baterai sepeda ini dengan charger bawaannya dibutuhkan waktu 4 jam hingga penuh. Dengan daya sebesar 250 Watt dan dapat dilepas, sepeda ini mampu menempuh perjalanan 30 km-70 km.
Baterai ini juga bisa digunakan bagi pengendara untuk mengisi daya gawainya. Sepeda listrik ini juga memiliki sensor yang dinamakan bottom bracket yang dapat menghitung dan mengirim data kekuatan kayuhan dan perputaran pedal ke controller.
Di controller inilah akan dipilih mode yang sesuai bagi pengendaranya, apakah murni ingin dikayuh dengan kaki atau dibantu oleh motor. Sepeda Brompton ini termasuk dalam golongan sepeda mahal. Dilansir dari situs resmi Brompton, harga satu set sepedanya berkisar dari Rp 26 juta hingga Rp 60 juta. Meski begitu, penjualan sepeda ini termasuk tinggi, yaitu mencapai 40.000 unit per tahun.