Menu

Presiden Jokowi: Jangan Sampai Ada yang Bilang Infrastruktur Tak Bisa Dimakan

Riki Ariyanto 7 Dec 2019, 22:35
Presiden Joko Widodo bahas tentang infrastruktur (foto/int)
Presiden Joko Widodo bahas tentang infrastruktur (foto/int)

RIAU24.COM - JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih yakin bahwa infrastruktur sangat bermanfaat bagi masyarakat Papua. Dirinya pun tidak ingin ada pihak yang meragukan hal tersebut.

zxc1

Hal itulah yang disampaikan Jokowi saat membuka Kongres ke-2 Projo di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/12/2019).

Sebagai contoh, kata Jokowi, dulu butuh waktu  empat hari empat malam dari Nduga ke Wamena beberapa tahun lalu. Tetapi sekarang katanya hanya ditempuh empat hingga lima jam.

zxc2


"Itulah pentingnya infrastruktur. Jangan sampai ada yang bilang infrastruktur tak bisa dimakan, siapa suruh makan infrastruktur?" kata Jokowi.

Dirinya juga menyebutkan, bahwa negara itu bukan hanya Jakarta dan Jawa saja. Masyarakat Papua, katanya, juga membutuhkan logistik dan pembangunan seperti warga yang tinggal di Jawa.

Jokowi juga akan memproritaskan pembangunan SDM agar bisa bertarung dengan negara lain. "Kami ingin menaikkan, memperbaiki kualitas SDM Indonesia agar berkompetisi dengan negara lain. Makanya ada kartu prakerja tahun depan," tegasnya.

Projo sendiri adalah organisasi pendukung Jokowi. Pada Kongres ini mereka akan memilih ketua Projo periode 2019-2024.

Selain itu, kongres itu juga bakal membahas strategi Projo mengawal kepemimpinan Jokowi dan Ma'ruf Amin lima tahun ke depan.

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu keberhasilan Jokowi yang kerap digaungkan sejak menjelang Pilpres 2019 lalu. Lawan politiknya dari Partai Gerindra, Fadli Zon bahkan sempat mengkritik bahwa masyarakat tak bisa makan infrastruktur yang dibangun Jokowi, di tengah kebutuhan pokok yang semakin mahal.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga pernah menyampaikan pendekatan berupa pembangunan ekonomi seperti infrastruktur di Papua perlu dikaji kembali. Dia menilai infrastruktur yang dibangun cukup masif oleh pemerintah di Papua tak lagi mampu merebut hati warga Papua.

Menurutnya, pendekatan budaya juga perlu diperdalam untuk mencegah konflik terjadi kembali di bumi cenderawasih. Kerusuhan di Kota Wamena beberapa waktu lalu berbuntut puluhan korban tewas dan luka. Berbagai aktivitas ekonomi masyarakat pun lumpuh sepekan terakhir. (R24/Bisma)