Suap Pengadaan Pesawat, KPK Temukan Ada Aliran Uang 5 Kali Lipat ke Eks Dirut Garuda
"Kalau nanti ada fakta-fakta baru, misalnya ada dugaan keterlibatan pihak lain, pejabat di Garuda juga. Maka akan kami cermati lebih lanjut. Kalau ada pengembangan, kita lihat di fakta sidang,' tutur Febri.
Ia menjelaskan seluruh proses hukum terkait pembuktian perkara telah diuraikan sejak dalam berkas dakwaan. Febri mengungkapkan dugaan korupsi di tubuh Garuda ini terhitung rumit, mengingat banyak pihak yang terlibat serta jangkauannya yang lintas-negara hingga modus yang digunakan.
"Ini kan kasusnya kompleks ya, bukan sekadar suap yang diberikan melalui pihak lain tetapi juga ada penggunaan rekening-rekening dengan nama yang lain di beberapa negara," ujar Febri
"Dan ada kontrak yang sangat besar yang ditandatangani pihak Garuda Indonesia dengan sejumlah perusahaan di beberapa negara, dan itu kan harus kami uraikan," kata dia lagi.
Penanganan perkara tersebut diketahui telah memakan waktu sekitar 2 tahun 11 bulan terhitung sejak penerbitan sprindik pada 16 Januari 2017. Hingga kini KPK telah melakukan pemeriksaan terhadap 80 saksi untuk kasus tersebut.
Dalam perkara ini, Emirsyah Satar diduga menerima suap Rp20 miliar serta dalam bentuk barang senilai US$2 juta yang tersebar di Singapura dan Indonesia terkait pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS pada periode 2005-2014.