Beda dengan Data Amnesti Internasional, Amerika Tuduh Pemerintah Iran Bunuh Lebih Seribu Demonstran
RIAU24.COM - Perang statemen antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran makin panas. Terbaru, Amerika menuduh pasukan keamanan Iran membunuh lebih dari 1.000 orang sejak unjuk rasa pecah pada pertengahan November.
"Saat kebenaran keluar dari Iran, tampaknya rezim dapat membunuh lebih dari seribu warga Iran sejak protes dimulai," ujar perwakilan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Iran Brian Hook saat konferensi pers di Departemen Luar Negeri (Deplu) AS.
"Ribuan warga Iran juga terluka dan sebanyak 7.000 orang ditahan di berbagai penjara Iran," sambung Hook seperti dilansir Reuters.
Unjuk rasa dan kerusuhan terjadi sejak 15 November setelah pemerintah menaikkan harga BBM hingga paling banyak 300%. Aksi protes kemudian meluas di lebih dari 100 kota dan wilayah serta menjadi gerakan politik saat para pemuda dan kelas pekerja mengecam para elit penguasa.
Pemerintah Iran tidak memberikan data resmi tentang jumlah korban jiwa tapi Amnesty International mendokumentasikan sekitar 208 demonstran yang tewas. Unjuk rasa itu menjadi kerusuhan paling berdarah di Iran sejak Revolusi Islam 1979.
Para penguasa Iran menyalahkan para pengkritik di pengasingan dan kekuatan asing sebagai dalang kerusuhan tersebut.***