Demokrat: Tak Perlu Menjilat Jokowi dengan Usulkan Presiden 3 Periode
RIAU24.COM - Partai Demokrat (PD) mengapresiasi sikap presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menolak masa jabatan presiden 3 priode. Demokrat menilai penolakan Jokowi itu langkah yang tepat.
"Saya rasa sudah sikap benar beliau, dengan beliau menolak itu sikap yang benar," kata Wasekjen Demokrat Didi Irawadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, melansir dari Detik. Selasa 3 Desember 2019.
Sepakat dengan Jokowi, Didi menilai pihak yang memunculkan wacana masa jabatan presiden 3 periode memang ingin 'cari muka'. Dia pun meminta pihak-pihak tersebut untuk tak 'menjilat' Jokowi dengan mengusulkan hal yang bisa merusak tatanan demokrasi.
"Menurut hemat saya, tidak perlu ada pihak-pihak yang ingin mengambil hati bahkan ingin menjilat presiden lalu mengusulkan yang tidak-tidak, yang bertentangan dengan semangat reformasi, keinginan rakyat ini. sangat tidak dapat dibenarkan di negara demokrasi," tuturnya.
Selain itu, menurut Didi, wacana itu berpotensi memiliki agenda terselubung. Salah satunya, kata dia, melanggengkan kekuasaan.
Karena itu, anggota Komisi XI itu menegaskan partainya menolak dengan tegas wacana tersebut. Didi menilai wacana penambahan masa jabatan presiden justru memundurkan semangat demokrasi.
"Apalagi sekarang reformasi 20 tahun, harusnya bukan malah mundur dalam semangat berdemokrasi, bukannya kita mundur ke zaman kegelapan, sudah belajar kita di demokrasi terpimpin orde lama bagaimana jatuhnya pemerintahan karena demokrasi terpimpin 22 tahun saat itu ya. Zaman Orde Baru 32 tahun kekuasaan dipertahankan dengan tidak perduli semangat aspirasi rakyat," kata Didi.
Sebelumnya, wacana masa jabatan presiden 3 periode mengemuka di tengah rencana amandemen UUD 1945. Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), pihak yang memunculkan wacana itu hendak cari muka kepadanya.
"Ada yang ngomong presiden dipilih 3 periode, itu ada 3. Ingin menampar muka saya, ingin cari muka, padahal saya punya muka. Ketiga ingin menjerumuskan. Itu saja, sudah saya sampaikan," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019.