Habib Rizieq Serukan Aksi Berjilid untuk Penoda Agama, Staf Khusus Jokowi Ini Malah Bilang Begini
RIAU24.COM - Salah satu pesan yang disampaikan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab dalam Reuni 212 kemarin adalah, menyerukan Aksi Bela Islam berjilid-jilid terhadap pelaku penoda agama. Namun ia menegaskan, aksi itu baru dilakukan jika pihak yang dinilai sebagai penoda agama tak juga diproses hukum.
Namun menurut Staf khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Dini Shanti Purwono, aksi berjilid-jilid hanya akan membuang waktu dan uang.
"Demo berjilid-jilid hanya akan menghabiskan waktu, uang, tenaga. Menghambat kegiatan usaha, menurunkan produktivitas, membuat iklim investasi tak kondusif. Yang pada akhirnya akan menghasilkan pengangguran. Akhirnya rakyat lagi yang susah," lontar politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini kepada wartawan, Senin (2/12/2019) kemarin.
Dilansir detik, Rabu 3 Desember 2019, Dini menilai tidak pantas apabila proses hukum yang tidak berjalan direspons dengan gelaran aksi massa. Menurutnya, permasalahan hukum juga harus diselesaikan melalui jalur hukum.
"Pastinya tidak pantas ya (merespons penanganan kasus hukum yang tidak berjalan dengan menggelar aksi massa). Negara kita negara hukum. Jadi sudah seharusnya dan sepantasnya segala sesuatu diselesaikan secara hukum," ungkap Stafsus Presiden Jokowi Bidang Hukum ini.
Dini berharap agar rakyat Indonesia berpikir positif. Politikus PSI itu ingin mengajak masyarakat agar menggunakan segala sumber daya yang dimiliki untuk membangun bangsa.