SKK Migas dan KKKS Area Sumbagut Taja Vendor Day Sumbagut 2019 untuk Optimalisasi Produksi Migas
RIAU24.COM - PEKANBARU - Vendor Day 2019 Sumbagut merupakan wadah pertemuan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Sumbagut dengan para mitra kerja penyedia barang dan jasa guna bertukar informasi, berkolaborasi, transfer informasi, dan apresiasi kinerja penyedia barang dan jasa tahun 2019.
Vendor Day Area Sumbagut 2019 yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Novotel Pekanbaru pada 27– 28 Nopember 2019 dibuka oleh Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas,Tunggal didampingi oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Avicenia Darwis, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Widi Santuso, Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan barang dan Jasa diwakili Irvan Moch. Idris beserta Vice President KKKS (PT Chevron Pacific Indonesia, BOB Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu, Premier Oil Natuna Sea B.V, PT SPR Langgak, PT Pertamina EP, PT Star Energy, PT Energi Mega Persada, Medco E&P Natuna Ltd dan PT Pertamina Hulu Energi).
Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Tunggal menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah dalam penyediaan barang/ jasa adalah mengutamakan produk dalam negeri sehingga akan meningkatkan kapasitas industri nasional. Penyedia jasa harus memenuhi kualitas, delivery time, harga yang wajar dan KKKS dituntut melaksanakan kegiatan operasional migas dengan efisien. Konsep bermitra untuk memproduksikan migas dengan optimal.
Rangkaian acara Vendor Day Sumbagut 2019 tahun ini menghadirkan narasumber dan tamu dalam panel diskusi yang menyampaikan highlight, tantangan, terobosan, dan wawasan bagi para peserta dan dilanjutkan tanya jawab untuk menyamakan persepsi dan memberikan solusi untuk menjawab tantangan kegiatan pengelolaan rantai suplai hulu migas di wilayah Sumbagut serta sharing pengetahuan mengenai aturan proses pengadaan sesuai PTK 007 Revisi 4.
Pada kesempatan ini SKK Migas Perwakilan Sumbagut berkontribusi dengan pemaparan hambatan operasi yang terjadi di area operasi Sumbagut yang bisa berakibat terganggunya realibility peralatan yang selanjutnya dapat mengganggu para perusahaan-perusahaan yang menyuplai barang/ jasa di KKKS dan Sosialisasi SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan) serta penandatanganan Pakta Integritas ISO 37001 yang diharapkan dapat terus dipertahankan.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Avicenia Darwis menyampaikan bahwa Perwakilan SKK Migas Sumbagut sebagai katalisator dapat menjembatani antara KKKS dan Stakeholder. "Mari kita tingkatkan spirit bersama-sama bersemangat , bersinergi, dan berkolaborasi untuk Indonesia Satu," pungkas Avicenia.
Kinerja penyedia barang & jasa yang kompeten dan handal menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan peningkatan produksi dan efisiensi dalam kegiatan hulu migas.***