Ternyata, Tugas Ahok di Pertamina Bukan untuk Basmi Mafia Migas, Melainkan Ini
RIAU24.COM - Ternyata, tugas utama yang diemban Basuki Tjahja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), bukan untuk memberantas mafia. Padahal, isu itu sudah terlanjur bergabung di publik.
Belakangan terungkap, tugas utama mantan Gubernur DKI Jakarta itu, ia diminta fokus mencari cara bagaimana agar bisa menurunkan ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak dan gas (migas).
"Gini, bagaimana supaya BBM itu yang penting impor turun," kata Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, 26 November 2019.
Dilansir tempo, Rabu 27 November 2019, Arya kemudian mengatakan, untuk menurunkan impor migas itu bisa menggunakan berbagai macam cara, seperti memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT). Selain itu, memanfaatkan B30 (atau 30 persen minyak sawit untuk solar), juga bisa mengurangi ketergantungan impor Indonesia.
Proyek
Selain itu, Ahok juga ditarget mewujudkan proyek pengembangan kilang minyak atau Refinery Development Master Plan alias RDMP. Seperti halnya Kilang Cilacap saat ini, kelanjutan proyek itu masih sumir. Kerja sama Pertamina dan Saudi Aramco yang dimulai empat tahun lalu pun belum ada kepastian.