Soal Ahok Masuk BUMN, Dahlan Iskan Ingatkan Prinsip Dasar Sebuah Perusahaan
RIAU24.COM - Heboh tentang kabar yang menyebutkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang disebut-sebut bakal masuk salah satu BUMN yakni Pertamina, sejauh ini masih terus berlanjut.
Rupanya, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan punya pandangan sendiri terkait hal itu.
Hal itu dilontarkannya dalam laman pribadinya di disway.id. Dilansir detik, Minggu 17 November 2019, dalam tulisannya, Dahlan mempertanyakan hebohnya rencana pengangkatan Ahok di salah satu BUMN.
"Masih banyak fakta yang harus saya lihat. Untuk bisa berkomentar lebih panjang," kata Dahlan dalam tulisannya berjudul 'Prestasi BTP'.
Menurutnya, fakta yang ada saat ini, Ahok baru sebatas dipanggil Menteri BUMN Erick Thohir. Kemudian, Ahok menyatakan dirinya dipanggil untuk ditempatkan di salah satu BUMN.
Hingga saat ini, belum jelas Ahok akan ditempat di BUMN mana, begitu pula dengan posisinya apakah komisaris atau direksi.
Namun, Dahlan kemudian menekankan sebuah perusahaan butuh ketenangan. Sebab, sebuah perusahaan tidak akan maju jika hebohnya lebih besar dibanding kerjanya.
"Tapi ada prinsip yang harus dipegang: perusahaan pun perlu ketenangan. Perusahaan tidak bisa maju kalau hebohnya lebih besar dari kerjanya," ujarnya lagi.
Dahlan pun berharap situasi menjadi tenang saat ini, terutama usai terbentuknya kabinet. Dia bilang, ketenangan diperlukan sehingga pemerintah bisa fokus kerja dan ekonomi bisa bangkit.
"Isi tulisan saya adalah 'semoga kabinet baru ini penuh ketenangan agar bisa fokus bekerja'. Semoga tidak banyak usrek. Agar ekonomi bisa segera mulai bangkit," ujarnya. ***