Israel Lakukan Investigasi Usai Bomnya Menewaskan 5 Anak Palestina Yang Take Bersalah
Sumber-sumber militer Zionis mengatakan kepada Haaretz bahwa serangan itu menargetkan infrastruktur. IDF bersikeras bahwa mereka tidak mengetahui jika ada orang di dalam gedung dan bahwa komandan Jihad Islam Palestina sering menyembunyikan amunisi dan infrastruktur militer di rumah mereka.
Menurut laporan Haaretz, yang dikutip Sabtu (16/11/2019), keluarga yang dibom militer Zionis itu diduga memiliki nama yang sama dengan komandan Jihad Islam Palestina. Dugaan ini dibenarkan tetangga korban.
Para korban serangan bom itu hidup dari menggembalakan domba dan dikenal sebagai orang-orang yang sederhana dan miskin, sementara seorang komandan Jihad Islam Palestina hidup di lingkungan yang lebih baik.
Sebanyak 34 warga Palestina tewas selama dua hari serangan udara IDF di Gaza, sedangkan Jihad Islam Palestina menembakkan lebih dari 450 roket ke Israel selatan yang sebagian besar dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome.
Kekerasan itu dipicu oleh pembunuhan militer Israel terhadap pemimpin Jihad Islam Palestina Bahaa Abu al-Atta dan istrinya dengan rudal yang ditembakkan ke rumah mereka di Gaza. Pada hari yang sama, militer Israel juga melakukan upaya pembunuhan terhadap pemimpin Jihad Islam Palesina lainnya, Akram al-Ajouri, di Damaskus. Namun, serangan itu dilaporkan menewaskan putra al-Ajouri.