Pelaku Bom Bunuh Diri Pakai Atribut Ojol, Ini Pernyataan Perusahaan Ojol Milik Nadiem Makarim
RIAU24.COM - Pelaku bom bunuh diri di lingkungan kantin Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, disebut-sebut menggunakan atribut ojek online (ojol) saat beraksi, Rabu pagi (13/11). Perusahaan penyedia ojol pun langsung mengeluarkan pernyataan resmi.
Menanggapi aksi bom bunuh diri tersebut, Gojek menyatakan mengutuk aksi teror yang terjadi di Medan. Perusahaan yang didirikan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim ini juga menegaskan menentang keras segala tindakan anarkis dan menyampaikan turut berduka cita atas jatuhnya korban dari aksi teror tersebut.
Namun perusahaan transportasi online itu enggan berkomentar terkait pelaku yang diduga menggunakan atribut ojek online.
"Kami tidak dapat berkomentar mengenai atribut terduga pelaku. Kami telah dengan segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib, serta siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk proses investigasi," jelas Michael Reza Say, VP Corporate Affairs Gojek seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (13/11).
Sementara itu, saat dikonfirmasi Grab Indonesia masih belum memberikan komentar terkait kasus pengeboman tersebut.
Sebelumnya diberitakan Ledakan bom di Polrestabes Medan, Rabu (13/11) pukul 08.45 WIB, diduga merupakan bom bunuh diri yang dilakukan dua orang menggunakan atribut ojek online. Insiden itu disebut melukai empat petugas.
Bom meledak di sekitar kantin Polrestabes Medan dan didekat tempat pengurusan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
Saat ini polisi masih melakukan olah TKP. Dari informasi yang dihimpun, pelaku meninggal dunia setelah melakukan aksinya dengan tubuh hancur akibat bom bunuh diri.***