PGN Fokus Tingkatkan Pemanfaatan Gas Bumi Domestik Jangka Panjang
Biaya pengadaan gas selama ini menggunakan patokan dolar AS. Bukti PGN berkomitmen untuk tidak membebani keuangan negara juga terwujud dengan kegiatan bisnis hilir yang dilakoni PGN adalah kegiatan bisnis migas bebas subsidi. "Dengan beban biaya yang terus meningkat tentunya ruang bagi PGN untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi menjadi makin terbatas dikarenakan sebagian besar pembangunannya adalah menggunakan dana internal. Sementara banyak sentra-sentra industri baru, seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur dan di kawasan ekonomi baru banyak yang belum terjamah gas bumi," tegas Rachmat.
Berdasarkan data sejumlah lembaga energi terkemuka seperti Woodmack (2018) dan Morgan Stanley (2016), harga gas bumi kepada sektor industri di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan harga di Singapura dan Cina. Di Singapura konsumen industrinya membeli gas berkisar 12,5-14,5 dolar AS per MMBtu. Sementara industri di Cina harus membayar lebih mahal lagi yaitu mencapai 15 dolar AS per MMBtu.
Hingga saat ini, sebagai subholding gas bumi, PGN telah membangun jaringan gas hingga lebih dari 10 ribu kilometer. Panjang pipa gas PGN ini hampir dua kali lipat dibandingkan jaringan gas milik Malaysia dan Thailand, serta 4 kali lipat lebih panjang daripada jaringan gas di Singapura. Sedangkan di Cina jaringan pipa yang terbangun mencapai lebih dari 40 ribu kilometer.
Hingga saat ini, sebagai subholding gas bumi, PGN telah membangun jaringan gas hingga lebih dari 10 ribu kilometer. Panjang pipa gas PGN ini hampir dua kali lipat dibandingkan jaringan gas milik Malaysia dan Thailand, serta 4 kali lipat lebih panjang daripada jaringan gas di Singapura. Sedangkan di Cina jaringan pipa yang terbangun mencapai lebih dari 40 ribu kilometer.