Terkuak, Sebelum Tewas Ternyata Pemimpin ISIS Al Baghdadi Menyamar Jadi Pedagang Kain
RIAU24.COM - JAKARTA - Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi, sudah lama diburu oleh Amerika Serikat. Namun selama ini, Al Baghdadi sulit untuk dilacak. Ia juga dikenal piawai dalam meyamar dan memalsukan kematian.
Sebelum diumumkan tewas oleh Amerika, Abu Bakar Al Baghdadi ternyata menyamar menjadi seorang pedagang kain dan tinggal di sebuah rumah besar bersama keluarganya di Desa Barisha, Suriah .
Seperti dilansir Daily Sabah pada Rabu (30/10) warga mengenal Al Baghdadi dengan nama Abu Muhammad Halabi yang tinggal di rumah besar berjarak 500 meter dari desa Barisha yang berada 25 kilometer dari perbatasan Civegozu di Turki. Rumah Al Baghdadi pun dikelilingi tembok beton.
“Ada rumah besar di sini, dan pria yang tinggal di sini dikenal sebagai pedagang kain bernama Abu Muhammad Halabi,” tutur seorang warga Barisha, Abu Ahmed.
Ia juga menambahkan, warga mengira keluarga Al Baghdadi adalah keluarga migran seperti ribuan keluarga lainnya yang terus berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya karena konflik di wilayah tersebut. Penduduk desa setempat mengatakan tentara Amerika Serikat tiba di desa itu sekitar pukul 12 siang pada 27 Oktober. Warga sangat takut untuk keluar rumah karena operasi besar-besaran untuk melumpuhkan pemimpin ISIS itu.
“Siapapun yang berjalan atau mengemudi di luar malam itu tertembak,” tutur Ahmed seraya menambahkan bahwa operasi itu membutuhkan waktu hingga empat jam. Banyak rumah di daerah itu mengalami rusak, sementara warga membawa korban-korban yang terluka ke rumah sakit.
“Penduduk desa tak tahu siapa yang ada di rumah itu, dan apa yang terjadi di sana malam itu,” katanya.
Rumah tempat tinggal Al Baghdadi bersama keluarganya dihancurkan oleh pesawat tak berawak. Puing-puing bangunan menjadi satu-satunya yang tersisa dari rumah itu. Tiga tenda, dua kendaraan, sepeda motor dan pohon zaitun di daerah itu juga mengalami kerusakan akibat serangan itu.
Sumber lokal mengatakan bahwa terdapat wanita hamil yang takut mendengar ledakan selama penggerebekan sampai mengalami keguguran. Sementara sepasang lansia yang ketakutan mencoba pergi ke rumah putranya yang tak jauh dari tempat tinggalnya justru terkena tembakan di bagian lengan dan kaki.
Diketahui Al Baghdadi memproklamirkan ISIS pada 2014. Di bawah kepemimpinannya, kelompok teroris itu mengambil kendali atas sejumlah tanah di Irak dan Suriah. Dan melancarkan serangan mematikan di dua negara itu serta di luar negeri. Ia pun menjadi target utama selama pemerintahan Presiden Barack Obama dan Donald Trump yang memasang hadiah 25 juta dolar Amerika untuk kepala Al Baghdadi.
Kehadiran Al Baghdadi di desa itu mengejutkan karena beberapa pemimpin ISIS diyakini telah melarikan diri ke Idib setelah kehilangan sebagian wilayah di Suriah oleh pasukan Demokratik Sekutu (SDF) sekutu Amerika pada Maret lalu Beberapa tahun lalu, Al Baghdadi sempat dilaporkan terbunuh tapi tak ada konfirmasi.***