RIAU24.COM - BENGKALIS- Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyebutkan, akan siapkan untuk anggaran beasiswa atau bantuan pendidikan kepada mahasiswa berkuliah di perguruan tinggi (PT) kabupaten kota di Provinsi Riau tahun 2020 mendatang. 

Syamsuar menjawab hal itu setelah muncul penyaluran beasiswa dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Riau yang diduga terkesan mendiskriminasikan keberadaan mahasiswa berkuliah PT di kabupaten kota yang ada di Provinsi Riau ini.

Disamping itu, Syamsuar menyatakan, pihaknya sudah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI agar daerah-daerah pulau terluar dan tertinggal juga mendapatkan prioritas bantuan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidkan (LPPD), jenjang pendidikan S2 dan S3.

"Tahun depan kita memang sudah menyiapkan beasiswa S.1 S 2, S.3, tetapi saya juga sudah mengusulkan kepada menteri keuangan agar daerah-daerah pulau terluar dan tertinggal juga mendapatkan prioritas memperoleh bantuan beasiswa dari LPDP Kemenkeu melalui program S2 dan S3," ungkap Syamsuar saat menghadiri acara festival di Budaya Mandi Safar di Pulau Rupat baru baru ini.

Pemberitaan sebelumnya, ada sejumlah kalangan akademisi di Bengkalis kecewa dengan kebijakan Pemprov Riau dinilai mengabaikan keberadaan PT di kawasan pesisir, baik negeri dan swasta.

Kebijakan tersebut terkesan menganaktirikan serta diskriminasi PT di pesisir Riau dan hanya menganggap ada mahasiswa di PT di Kota Pekanbaru yang layak diberikan kesempatan itu, ternyata juga sudah berkali-kali terjadi.

"Untuk kesekian kalinya Pemprov Riau menganggap hanya PT di Pekanbaru yang mereka anggap representasi Riau. Padahal PT di Riau juga tersebar di beberapa kabupaten dan lainnya selain di Pekanbaru. Tahun 2019 ini, Pemprov Riau kembali mengelontorkan beasiswa kepada mahasiswa, namun naifnya pemberian beasiswa tersebut hanya diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa Riau yang kuliah di kampus yang ada di Pekanbaru saja," ujar salah seorang Akademisi Bengkalis, Alfansuri kepada wartawan Minggu lalu.

"Memangnya Pemprov Riau menganggap mahasiswa yang kuliah di daerah kabupaten kota lainnya tak mahasiswa Riau. Parameternya apa hanya bagi mahasiswa di kampus-kampus Pekanbaru saja,"ucap Alfansuri lagi. (R24/Hari)