Menu

Ini 5 Alasan Kenapa Prabowo Cocok Jadi Menhan

Riko 24 Oct 2019, 20:14
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM -  Presiden Jokowi resmi menunjuk ketua umum Prabowo Subianto sebagai mentri hukum dan Ham (Menhan). Permintaan ini bukan tanpa alasan Jokowi menjadi prabowo mentri tidak lain untuk membantu bidang pertahanan sebab latar belakang Prabowo adalah militer. Oleh karena itu, Jokowi pun memberikan pengarahan kepada Prabowo.

Selain latar belakangnya sebagai mantan anggota militer, tokoh kelahiran 17 Oktober 1951 itu jelas memiliki sederet pengalaman panjang kala masih aktif berdinas. Bahkan hingga pensiun dan kemudian terjun ke ranah politik, ketegasannya mengkritis soal pertahanan Indonesia juga tak memudar. Alasan di bawah inilah yang membuat Prabowo layak menjadi Menteri Pertahanan di kabinet jilid II Presiden Joko Widodo. 

Menjadi ajang pembuktian ide dan gagasan pertahanan negara ala Prabowo

Direktur Eksekutif Indobarometer, Muhammad Qodari menilai, penempatan Prabowo Subianto sebagai calon Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Kerja Jilid II oleh Presiden Joko Widodo adalah pilihan yang sangat tepat. “Saya kira enggak ada yang meragukan kalau Prabowo jadi Menhan. Dia pakarnya. Kita menunggu apakah ide gagasan Macan Asia Prabowo akan kita lihat dalam tataran kedaulatan pertahanan,” ujarnya yang dikutip dari Nasional Tempo.

Sosok cerdas yang merupakan lulusan sekolah militer Fort Benning Amerika Serikat

Selain menjadi mendapat ilmu kemiliteran di Indonesia, Prabowo diketahui juga merupakan alumni sekolah komando Fort Benning, Amerika Serikat. Saat itu, dirinya enyelesaikan pelatihan Special Forces Officer Course. Sepulangnya dari sana, ia lantas diberi tanggungjawab sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara. Pengalaman inila yang juga mendukung peningkatan kariernya di kemiliteran.

Latar belakang militer yang dimiliki oleh Prabowo dinilai mumpuni

Memiliki latar belakang sebagai mantan perwira tinggi militer, Prabowo dinilai mumpuni untuk mengemban jabatan sebagai Menteri Pertahanan di kabinet jilid II Presiden Joko Widodo. Terlebih, saat itu dirinya pernah mengisi posisi yang terbilang strategis di tubuh TNI, yakni Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada tahun 1983 dan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Memiliki pengalaman di bidang militer dan politik yang dipadu menjadi satu

Tak lagi aktif militer, Prabowo juga dikenal piawai di dunia politik. Lewat Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dirinya sukses melambungkan nama-nama besar di kancah perpolitikan Tanah Air. Bahkan hingga diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk membantu di bidang pertahanan, jelas kapasitas pengalaman militer dan berpolitik yang dimiliki Prabowo sangat menunjang hal tersebut.

Dikenal tegas dan peduli soal pertahanan negara

Saat tak lagi menjadi anggota militer, ketegasan dan pengetahuan Prabowo yang identik dengan pertahanan tak memudar. Dalam sebuah video, terlihat Prabowo yang hobi membaca, sangat menaruh minat pada bidang perang (battle), dan kepemimpian (leadership). Bahkan dalam debat pilpres 2019 putaran ke-4 dalam pertahanan, ia dengan tegas menilai bahwa pertahanan Indonesia lemah.

Tak banyak yang tahu, Prabowo termasuk sosok spesial yang diberi izin oleh Presiden Joko Widodo untuk mengumumkan posisinya di bidang pertahanan pada Kabinet Kerja jilid II, bersama Sri Mulyani yang juga tetap menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Kita tunggu saja ya Sahabat Boombastis.

 

Sumber: Boombastis