Turki Hentikan Operasi Militernya di Suriah
RIAU24.COM - Militer Turki mengumumkan operasi Damai Musim semi di Suriah telah dihentikan. Pengumuman itu dikeluarkan setelah tercapainya kesepakatan antara Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi.
"Turki tidak akan pernah membiarkan koridor teror didirikan di selatan perbatasannya dan perjuangan tegas kami melawan terorisme akan terus berlanjut," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Yeni Safak, Rabu 23 Oktober 2019.
Pernyataan itu merujuk pada Operasi Perdamaian Musim Semi, yang diluncurkan pada 9 Oktober lalu untuk menghilangkan teroris dari Suriah utara di sebelah timur Sungai Efrat untuk mengamankan perbatasan Turki, membantu dalam pengembalian yang aman bagi para pengungsi Suriah dan memastikan integritas wilayah Suriah.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi bahwa pada akhir jeda 120 jam, AS melaporkan bahwa penarikan kelompok teror PKK/YPG dari wilayah zona aman yang ditentukan telah selesai.
Pada 17 Oktober, delegasi AS yang dipimpin oleh Wakil Presiden Mike Pence melakukan kunjungan kerja ke Ibu Kota Turki, Ankara, di mana mereka bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan membahas operasi anti-teror Turki.
Setelah pertemuan itu, kedua belah pihak mencapai kesepakatan 13 poin tentang timur laut Suriah. Sebagai bagian dari kesepakatan, Turki menghentikan operasi anti-terornya di timur Sungai Eufrat selama 120 jam untuk memungkinkan penarikan pasukan Kurdi YPG dari zona aman yang direncanakan. Jeda berakhir pada Selasa malam.
Ankara dan AS menyetujui zona aman 32 kilometer di selatan perbatasan Turki di Suriah, tempat Turki ingin menampung para pengungsi Suriah.
"Kami telah menunjukkan sensitivitas dalam memenuhi semua kewajiban yang kami sepakati," kata pernyataan itu.
Juga ditekankan bahwa dalam ruang lingkup kesepakatan yang dicapai Erdogan dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin di kota resor pantai Sochi di Rusia, kegiatan bersama dengan Rusia akan dimulai mulai Rabu.
Turki dan Rusia mencapai kesepakatan 10 poin tentang Suriah selama pertemuan "bersejarah" antara kedua presiden hanya beberapa jam sebelum jeda ditetapkan untuk berakhir.
Menurut kesepakatan itu, polisi militer Rusia dan penjaga perbatasan Suriah akan memasuki sisi Suriah dari perbatasan Turki-Suriah di luar area Operasi Damai Musim Semi untuk memfasilitasi pemberangusan YPG dan senjata mereka ke lokasi 30 kilometer dari perbatasan Turki di Suriah utara, yang harus diselesaikan dalam 150 jam.
"Dengan menciptakan koridor perdamaian di daerah itu, kami akan memastikan kembalinya saudara-saudari Suriah yang aman dan sukarela ke rumah dan tanah mereka," kata pernyataan itu.
Sumber: Sindonews