Pelantikan Presiden Besok Aman? Pengamat Nilai Aparat Tetap Harus Ekstra Waspada
Karena menurutnya, faham yang ditanamkan dalam kelompok radikalisme dan ekstrimisme adalah keharusan untuk melakukan gerakan. "Dan sekarang ini tidak lagi berafiliasi kepada kelompok melainkan kepada orang per orang. Dan mereka menganggap bahwa selama Indonesia bukan negara Islam maka pemerintah adalah musuh utama," jelasnya.
Baca juga: Presiden Prabowo Senyum Senang, Kunjungi 5 Negara Bawak Pulang 'Kado' Rp249 Triliun untuk RI
Nasir pun menyebutkan, keberadaan kelompok ini adalah menunggu sebuah momen untuk menunjukan bahwa mereka masih eksis.
"Jadi ini ancaman, dan karena ancaman ini kita tidak boleh merasa aman, jadi harus tetap waspada. Analisanya, bagi mereka apapun yang bisa mereka capai, akan mereka capai. inilah yang membuat kita harus hati-hati, Pelantikan bisa berlaku tidak aman, artinya harus waspada," tandasnya.