Heboh, Trump Klaim AS Ingin Mengamankan Minyak di Suriah Ketimbang Memerangi Teroris
RIAU24.COM - Sebuah peryataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghebohkan Twitter. Dimana Trump mengatakan Amerika Serikat (AS) telah mengamankan minyak di Suriah.
Akibat dari komentarnya itu selain memicu kehebohan juga memicu spekulasi bahwa dia akan mempertahankan pasukan Amerika di sana karena hanya tertarik pada minyak daripada memerangi teroris.
Komentar membingungkan Trump itu muncul dalam tweet-nya saat memuji gencatan senjata yang dinegosiasikan antara AS dan Turki. Menurutnya, semuanya berjalan dengan baik, di mana para teroris Islamic State atau ISIS yang telah ditangkap di Suriah mendapat penjagaan ganda oleh pasukan Turki dan Kurdi.
"Baru saja berbicara dengan Presiden @RTErdogan dari Turki. Dia mengatakan kepada saya bahwa ada sniper kecil dan tembakan mortir yang dengan cepat dihilangkan. Dia sangat ingin gencatan senjata, atau jeda, bekerja. Demikian juga, Kurdi menginginkannya, dan solusi utama, terjadi," tulis Trump di akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, Jumat 18 Oktober 2019 malam.
"Sayang sekali tidak ada pemikiran ini bertahun-tahun yang lalu. Sebaliknya, selalu diadakan bersama dengan pembalut luka yang sangat lemah, dan secara artifisial. Ada niat baik di kedua sisi dan peluang yang sangat bagus untuk sukses. AS telah mengamankan minyak, dan petempur ISIS diamankan ganda oleh Kurdi dan Turki," lanjut Trump.
Para jurnalis, pakar, kelompok think tank, dan kritikus presiden secara umum telah memusatkan perhatian pada komentar Trump yang mengklaim AS telah mengamankan minyak di Suriah.