Terkuak, Kecewa tak Bisa Bunuh Ayahnya, Siswa SMP Ini Nekat Gantung Diri Hingga Tewas
RIAU24.COM - Setelah sempat jadi tanda tanya, penyebab kematian YSS (14) seorang siswa SMP di Kuta Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya terkuak. Diduga, YSS kecewa karena tak bisa membunuh sang ayah, yang telah membunuh ibu kandungnya.
Ironisnya, kekecewaan itu dilampiaskannya dengan cara menggantung dirinya sendiri hingga tewas meregang nyawa.
"Diduga korban melakukan bunuh diri karena tidak dapat membunuh ayah kandungnya Antonius Sinaga," ungkap Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba, dilansir kompas, Selasa 15 Oktober 2019.
Lebih lanjut, Kapolsek menuturkan, selama ini YSS diduga menyimpan dendam terhadap ayahnya, Antonius Sinaga. Pasalnya, Antonius yang membunuh ibunya pada tahun 2012 lalu. Buntut dari perbuatannya itu, Antonius Sinaga hingga saat ini masih mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Penfui, Kupang.
Perihal tentang dendamnya itu, dituliskan YSS dalam surat wasiat pada sebuah bukut tulis. Diduga, surat wasiat itu dibuatnya beberapa saat sebelum gantung diri. Di dalamnya, YSS menulis dua tujuan hidup yang gagal dilakukannya. Pertama melanjutkan sekolah hingga tamat SMA dan kedua membunuh ayahnya Antonius Sinaga.
"Surat tersebut juga ditinggalkan YSS dengan tujuan agar dapat dibaca oleh Antonius Sinaga," beber Kapolsek lagi.
Tak hanya itu, dalam surat wasiat itu YSS juga meminta agar tidak dibuatkan syukuran atau acara apa pun. Ia juga meminta mayatnya tidak usah dimasukan ke dalam peti, tetapi langsung saja dimasukkan ke dalam lubang kubur saja.
Sebelumnya, YSS ditemukan tewas gantung diri, Senin (14/10/2019) di daalam rumahnya, di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Yang pertama sekali menemukan mayatnya adalah Kristofel Key (57). Penemuan itu bermula ketka Kristofel sedang memberi makan kambingnya, yang diikat di depan rumah milik YSS.
Saat itu, ia mencium aroma busuk dan melihat banyak lalat di balik kaca rumah. Merasa curiga, ia pun mengintip ke dalam. Sontak saja, ia langsung kaget stelah melihat ada orang dalam posisi tergantung di dalam rumah, yang belakangan diketahui adalah YSS.
Menurut Kapolsek, setelah ditinggal mati sang ibu, YSS tinggal bersama tiga saudara di rumah paman mereka di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo. Sedangkan rumah tempat YSS melakukan aksi nekat itu, merupakan tempat tinggal saat ia dan saudaranya, masih hidup bersama orangtua mereka.
"Saat ini rumah mereka (tempat YSS gantung diri) tidak dihuni dan kosong," tutup Saba. ***