Serang Suriah, Presiden Amerika Berlakukan Sanksi Hancurkan Perekonomian Turki
RIAU24.COM - WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan sanksi terhadap Turki atas operasi militer Ankara di timur laut Suriah. Trump mengatakan dia akan mengirim Wakil Presiden Mike Pence dan penasihat keamanan nasional Robert O'Brien ke Ankara sesegera mungkin dalam upaya untuk memulai negosiasi.
Dalam pengumuman sanksi, Trump mengatakan dia menghentikan negosiasi pada kesepakatan perdagangan 100 miliar dolar dengan Turki dan menaikkan tarif baja hingga 50 persen. Presiden juga menjatuhkan sanksi pada tiga pejabat senior Turki dan kementerian pertahanan dan energi Turki.
Trump juga mengatakan dia sepenuhnya siap untuk dengan cepat menghancurkan perekonomian Turki jika para pemimpin Turki terus menempuh jalan berbahaya dan merusak ini.
"Saya sudah sangat jelas dengan [Presiden Turki Recep Tayyip] Erdogan: Tindakan Turki memicu krisis kemanusiaan dan menetapkan kondisi bagi kemungkinan kejahatan perang," tambah Trump dalam pernyataannya seperti dilansir sindonews.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dalam sebuah pernyataan., bahwa sanksi tersebut berlaku untuk individu, entitas atau rekanan pemerintah Turki yang terlibat dalam tindakan yang membahayakan warga sipil. "Atau mengarah pada kemunduran perdamaian, keamanan dan stabilitas di Suriah timur laut," bunyi pernyataan itu.
Wakil Presiden Mike Pence mengatakan Trump telah berbicara langsung dengan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang berjanji tidak akan menyerang kota perbatasan Kobane. "Presiden Trump menyampaikan kepadanya dengan sangat jelas bahwa Amerika Serikat ingin Turki menghentikan invasi, menerapkan gencatan senjata segera dan mulai bernegosiasi dengan pasukan Kurdi di Suriah untuk mengakhiri kekerasan," kata Pence dilansir dari Al Jazeera, Selasa, (15/10/2019).
Menurut Departemen Keuangan AS, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu, dan Menteri Energi Fatih Donmez ditempatkan dalam daftar hitam sanksi departemen, membekukan aset mereka di Amerika Serikat dan melarang transaksi terkait AS atau AS dengan mereka.
Turki melancarkan serangan lintas-perbatasan terhadap para pejuang Kurdi hari Rabu lalu setelah Trump menarik beberapa pasukan AS dari wilayah itu, menuai kritik tajam dari sesama Republikan yang menuduhnya telah meninggalkan sekutu yang telah berperang melawan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL atau ISIS).***