Sempena HUT Kabupaten, PT RAPP Raih Penghargaan Program Kampung Iklim di Pelalawan dan Siak
RIAU24.COM - PELALAWAN- Dalam perayaan ulang tahun Kabupaten Pelalawan ke-20, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) meraih penghargaan Proiklim dari Bupati Pelalawan HM Harris, Sabtu (12/10). Secara terpisah, Bupati Siak, H Alfedri juga memberikan penghargaan atas peran serta dan komitmen salah satu perusahaan pulp dan kertas terbesar di Asia tersebut dalam melaksanakan program kampung iklim di wilayah binaannya. Upaya yang dilakukan RAPP telah mendorong masyarakat untuk berdaptasi dan memitigasi dampak perubahan iklim.
zxc1
Bupati Siak Alfedri menyampaikan ungkapan terimakasih kepada seluruh stakeholder mitra, perusahaan swasta, rekan kerja pemerintah daerah bersempena perayaan HUT Kabupaten Siak.
"Alhamdulillah berkat sinergi kita semua pada tahun ini 2019 ini, sejumlah pencapaian yang mengharumkan nama kabupaten Siak, baik tingkat nasional maupun tingkat provinsi," ungkap Alfedri.
zxc2
Head of Community Development (CD) RAPP, Binahidra Logiardi mengatakan ada empat wilayah yang telah diverifikasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Agustus 2019. Pada kegiatan Festival Iklim 2019 yang dilaksanakan pada 2-4 Oktober 2019, empat lokasi proklim binaan RAPP ini memperoleh penghargaan proklim dengan kategori Utama dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Proklim merupakan program berlingkup nasional yang dikelola oleh KLHK untuk meningkatkan kapasitas seluruh pihak dalam menghadapi dampak perubahan iklim," katanya.
RAPP melaksanakan program CSR sejalan dengan Proklim seperti Sistem Pertanian Terpadu, Kesehatan Masyarakat, Sosial dan Infrastruktur, Gotong royong bersama masyarakat serta kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA).
Adapun sejumlah program nyata yang dilakukan di desa antara lain, pembuatan lubang biopori, budidaya pertanian hortikultura yang ramah lingkungan dengan memaksimalkan pemanfaatan pekarangan, membuat penampungan air hujan untuk menyiram tanaman sehingga hemat air, pengendalian penyakit melalui juru pemantau jentik.
Masyarakat juga melakukan pengelolaan sampah dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik dan limbah kotoran ternak dapat dibuat kompos untuk menyuburkan tanaman.
"Dengan memanfaatkan kotoran ternak, para petani bisa membuat energi biogas untuk memasak keperluan rumah tangga," ujarnya.
Seluruh kegiatan dikoordinasikan melalui kelompok tani yang dibina RAPP secara berkelanjutan mulai dengan perencanaan kegiatan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Selain itu diberikan berbagai pelatihan seperti pelatihan pertanian, peternakan dan pembukuan sederhana.
"Hal ini lalu diperkuat secara bersama-sama melalui program Community Development RAPP, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau," ujarnya.
R24/ADV
Seluruh kegiatan proklim tersebut didaftarkan ke Sistem Registri Nasional (SRN) di bawah naungan KLHK. Di tahun 2018, RAPP telah memfasilitasi pendaftaran kegiatan mitrabina di 7 wilayah ke SRN KLHK. (Rilis)