Menu

Sekum FPI Munarman Bantah Terima Laporan Penganiayaan Pendukung Jokowi Ninoy Karundeng

Siswandi 7 Oct 2019, 23:37
Munarman
Munarman

RIAU24.COM -  Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman, membantah dirinya menerima laporan soal penganiayaan terhadap pegiat media sosial Ninoy Karundeng, yang juga pendukung Jokowi. sebelumnya sempat beredar isu yang menyebutkan Munarman satu dari 11 tersangka kasus penganiayaan Ninoy.

"Begini, saya tahu peristiwa justru dari media online dan medsos. Lalu salah satu pengurus masjid beberapa hari setelah peristiwa konsultasi hukum ke saya dan saya minta supaya rekaman CCTV masjid dikasih saya agar saya bisa asesmen situasinya dalam rangka kepentingan hukum calon klien. Begitu keterangan saya," terangnya, Senin 7 Oktober 2019.

Dilansir republika, Munarman juga mengaku dirinya belum menerima dan melihat rekaman CCTV Masjid Al-Falaah Pejompongan yang menjadi TKP penganiayaan Ninoy. "Sama sekali belum (menerima dan menyaksikan rekaman CCTV terkait)," ujarnya singkat.

Nama Munarman mencuat setelah polisi menyebutnya menerima laporan soal penganiayaan Ninoy dari tersangka berinisial S yang terlibat dalam kasus tersebut. "Dia (S) melaporkan semuanya kepada Pak Munarman," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin.

Polisi menyebut S mendapat perintah setelah melaporkan hal ini, meski demikian Argo tak merinci apakah perintah itu berasal dari Munarman atau bukan. Argo juga membenarkan jika Munarman yang dimaksud tersangka S adalah dari Munarman anggota FPI.

Perintah yang didapat tersangka S adalah untuk menghapus rekaman CCTV dan tidak bekerja sama dengan pihak kepolisian. "Selanjutnya dia (S) juga dapat perintah untuk hapus CCTV dan kemudian juga untuk tidak menyerahkan semua data kepada pihak kepolisian," katanya lagi.

Sebelumnya Polda Metro Jaya telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka dalam kasus ini. 11 orang tersebut diketahui berinisial AA, ARS, YY, RF, Baros, S, TR, SU, ABK, IA, dan R. Argo juga tak menjelaskan apakah seluruh pelaku ini anggota organisasi masyarakat FPI atau bukan. ***