Putin Sebut Iran Tidak Ada Bukti Serang Kilang Minyak Saudi
RIAU24.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan tidak ada bukti menyalahkan Iran atas serangan terhadap fasilitas minyak Aramco milik Arab Saudi, 14 September silam. Hal ini diungkapkan Putin usai melakukan pembicaraan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani.
"Kami mengutuk (serangan) ini, tetapi kami menentang pengalihan kesalahan terhadap Iran, karena tidak ada bukti untuk itu," kata Putin, seperti dikutip dari Sputnik, Rabu 2 Oktober 2019 Pasca serangan itu, Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa menuduh Iran berada di balik serangan tersebut.
Menurut Putin, pihak yang merancang serangan itu tidak mencapai tujuan mereka, tetapi hanya secara negatif mempengaruhi ekonomi dan konsumen global.
"(Rusia) mengutuk tindakan seperti itu, tidak peduli siapa yang berdiri di belakang mereka. Ini adalah tindakan destruktif yang mengakibatkan konsekuensi serius bagi pasar energi global. Namun, saya ragu bahwa mereka yang merencanakan, mengorganisir, dan melakukan serangan mencapai tujuan mereka," Kata Putin.
Berbicara lebih jauh, Putin mengatakan bahwa karena sanksi AS, Iran tidak dapat mewujudkan peluangnya. Putin menambahkan, bahwa sanksi itu berbahaya bagi ekonomi global dan industri energi.
"Iran memiliki potensi yang sangat besar, adalah pemain yang sangat besar di pasar energi global, tetapi sayangnya, karena kebijakan sanksi pemerintah AS, Iran tidak dapat sepenuhnya menyadari peluangnya. Dan, menurut saya, sangat berbahaya bagi ekonomi dunia pada umumnya, untuk industri energi global, karena tidak memberikan peluang untuk memastikan operasi sektor yang stabil, "kata Putin.
Pada saat yang sama, Putin mencatat bahwa Iran memiliki keinginan untuk menormalkan hubungan dengan Washington, meskipun Teheran percaya bahwa Iran tidak memiliki kondisi yang sama untuk dialog dengan Amerika Serikat.
"Iran percaya bahwa itu tidak memiliki kondisi yang sama untuk dialog ini di bawah tekanan sanksi. Tetapi, bagi saya tampaknya Iran memiliki keinginan untuk menormalkan situasi, termasuk menormalkan hubungan dengan Amerika Serikat," kata Putin.
Ketika ditanya apakah Rouhani siap untuk bertemu dengan Trump, Putin mengatakan lebih baik untuk bertanya kepada mereka. "Posisi kami adalah bahwa dialog selalu lebih baik daripada konfrontasi apa pun," tambahnya.
Sumber: Sindonews