Pascapenyerangan Kilang Minyak Aramco, Arab Saudi Mulai Melemah Terhadap Iran
RIAU24.COM - JAKARTA - Pemerintah Iran mengungkapan soal pesan yang dikirimkan kerajaan Arab Saudi kepada Presiden Iran, Hassan Rouhani, melalui beberapa petinggi negara dunia di tengah peningkatan ketegangan usai serangan ke kilang minyak Aramco.
"Pesan dari Saudi diserahkan kepada Hassan Rouhani melalui pemimpin sejumlah negara," ujar juru bicara kepresidenan Iran, Ali Rabiei, kepada kantor berita ILNA yang dikutip CNNIndonesia.
Melanjutkan pernyataannya, Rabiei mengatakan, jika Arab Saudi benar-benar ingin berubah sikap, maka Iran menyambut baik.
Rabiei tak menjabarkan lebih lanjut isi pesan tersebut. Namun konfirmasi ini datang tak lama setelah Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), memperingatkan bahwa harga minyak bisa melanbung jika dunia tak bekerja sama melawan Iran.
Meski demikian, MbS menekankan bahwa dunia harus melawan Iran dengan politik, bukan dari ranah militer atau kekerasan.
Kementerian Luar Negeri Iran pun mengaku siap berbicara dengan seteru mereka di kawasan, terutama Uni Emirat Arab. "Kami siap berunding dengan negara-negara lain, terutama Emirat, dalam kelompok atau terpisah demi menghapuskan kesalahpahaman," ujar juru bicara Kemlu Iran, Abbas Mousavi.
Konflik antara Iran dan Saudi sebagai musuh bebuyutan di kawasan kembali meningkat setelah Teheran dituding sebagai dalang di balik serangan drone ke kilang minyak terbesar Saudi Aramco beberapa pekan lalu.
Tak lama setelah serangan yang memangkas 5 persen produksi minyak dunia tersebut, kelompok pemberontak di Yaman, Houthi, langsung mengklaim bertanggung jawab. Namun, AS mengklaim punya bukti yang menunjukkan serangan itu tak dilakukan dari Yaman, melainkan Iran. ***