Mulai Gerah, Politisi PDIP Ini Sebut Orang di Lingkaran Jokowi Amatiran, Letakkan UU dalam Comberan
RIAU24.COM - JAKARTA - Kondisi negara yang memanas membuat kepemimpinan Presiden Joko Widodo terus disorot berbagai pihak. Tak hanya kelompok yang kontra dengan kubu Jokowi, belakangan pendukung dan orang-orang di lingkaran Jokowi juga mulai nampak resah dan gusar.
Satu di antaranya adalah politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu yang memberikan kritikan pedas atas usulan jadwal pelantikan presiden yang akan diubah lebih cepat sehari.
“Miris dengan lingkaran Presiden RI yang dikelilingi para amatiran. Aturan dalam ketatanegaraan dan perundang-undangan mereka letakkan di comberan!!,” demikian cuitan Masinton Pasaribu, Sabtu (28/9) seperti dikutip dari pojoksatu.id.
Komentar itu dicuitkan dalam akun twitternya merespons sebuah berita dengan judul “Jokowi Disebut Minta Hari Pelantikan Dimajukan Sehari”. Di dalam berita itu, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menyebutkan bahwa Jokowi mengaku sudah mengusulkan jadwal pelantikan sehari lebih cepat, karena pada tanggal 20 Oktober 2019 bertepatan dengan hari Minggu.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan melaksanakan pelantikan Presiden Jokowi pada 20 Oktober mendatang. Anggota KPU Hasyim Asyari menyatakan masa jabatan presiden memiliki waktu tertentu selama 5 tahun. Ketetapan telah berlangsung sejak 20 Oktber 2004. Sejak itulah prosesi pelantikan Presiden terpilih dilakukan tepat pada tanggal 20 Oktober 2019.
Sebelumnya Komika sekaligus sutradara Ernest Prakasa yang dikenal sangat gigih mendukung Jokowi menjadi presiden dua periode juga mengungkapkan kekecewaannya atas penangkapan jurnalis Dhandy Dwi Laksono oleh pihak kepolisian.
Lewat akun Twitter miliknya, Ernest me-retweet berita dari CNN Indonesia terkait komitmen Presiden Joko Widodo dalam menjaga demokrasi. Ia pun menuliskan balasan tweet yang menohok. "Lalu di hari yang sama, Dandhy Laksono ditangkap polisi. Jangan bercanda Pak, waktunya lagi kurang tepat," tulis Ernest Prakasa.***