Menu

Pandji Sebut Aksi Mahasiswa 1998 dan 2019 Berbeda, Netizen: Hanya Wiranto yang Sama

Riki Ariyanto 29 Sep 2019, 15:55
Pandji Sebut Aksi Mahasiswa 1998 dan 2019 Berbeda (foto/int)
Pandji Sebut Aksi Mahasiswa 1998 dan 2019 Berbeda (foto/int)

RIAU24.COM -  Minggu 29 September 2019, Komika dan pemain film, Pandji Pragiwaksono dikenal juga sering membahas soal politik. Di akun twitternya @pandji juga memberikan tanggapan soal aksi mahasiswa tahun 2019 yang menolak revisi UU KPK dan RUU KUHP.

Bagi Pandji aksi mahasiswa 1998 dan 2019 tidak bisa dibanding-bandingkan, karena memang berbeda. "Aksi Mahasiswa besar2an, aktivis ditangkap aparat, aktivis tewas kena tembak peluru tajam. Yang pada akhirnya menyadarkan gue bahwa ini bukan sedang di tahun 1998 adalah tuntutan mahasiswa yg berbeda & lingkar pinggang gue yg melebar jauh dari 98. Jauuuh," cuit @pandji.

zxc1

Langsung saja cuitan Pandji itu ramai dikomentari netizen atau warganet. Banyak juga yang berkomentar meski aksi mahasiswa 1998 dan 2019 berbeda, namun sosok Wiranto tetap sama.

Memang sebagai informasi saat 1998 Wiranto menjabat sebagai Panglima ABRI (sekarang TNI) sekaligus Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) di era Presiden Bacharudin Jusuf (BJ) Habibie. Kemudian di masa pemerintahan Presiden Jokowi-Jusuf Kalla, Wiranto menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

zxc2

@masspoo: "Bedanya. Mahasiswa 1998 tidak di tunggangi kepentingan politik orang ketiga.. Mahasiswa 2019 jelas terlihat di tunggangi kepentingan politik pihak2 yg tidak sejalan dengan pemerintahan yg sah."

@RusdiAdabi: "Tapi orang yang sama The Immortal Sir Wiranto."

@Tonnysonjaya4: "Bisa undang wiranto untuk youtube chanell nya bang, mungkin dia tau seluk beluk nya."

@jogjarion: "Om Wiranto masih diatas sana."

@Agung_M_Syeh: "Tak ada yang abadi kecuali si wiranto."

@hairiliskandar: "Saya suka analisis dr bang pandji, mohon analisis ttg wamena atau setidaknya ucapan bela sungkawa."

@firmansyah_oey: "Bedanya, aktivitas 98 skrg duduk di pemerintahan dan parlemen. Manusia emg begitu, ketika diberi kekuasaan suka lupa dg apa yg dulu ia perjuangkan dan haramkan."