GRMA Deklarasikan Riau Merdeka Asap
"Ini harus diutamakan. Bencana asap, sudah sangat mengganggu masyarakat, serta menganggu hubungan baik antara Indonesia, Malaysia, Singapura dan negara terdekat lainnya. Asap ini terus saja berulang dan terus berulang, tanpa ada penyelesaian serius. Sementara Pemerintah hanya janji, janji lagi untuk menanganinya," pungkas Feri.
Sebelum deklarasi yang berlangsung Jumat siang kemarin di Susiana Tabrani Hall, Jalan Bakti Pekanbaru, juga digelar diskusi yang menghadirkan dokter spesialis anak Ari Diansyah SpA M Biomed, Peneliti Internasional Dampak Asap Riau, Alfajri SIp, MIA, Dokter Spesialis Obgyn Dr Syamsul Bahri SpOG dan Praktisi Pendidikan Riau, Dr dr Susiana Tabrani MPd. Para pembicara mengetengahkan bagaimana dampak asap yang sangat membahayakan bagi kesehatan masyarakat.
Sementara Susi Tabrani dengan tegas menyebut, asap membuat masyarakat Riau menjadi bodoh dan merugikan pendidikan. "Kita sangat miris dengan kondisi asap saat ini. Riau yang kaya-raya, tapi takluk oleh asap. Menurut penelitian kami, waktu atau jam belajar anak anak se Riau sudah berkurang 34,2 persen karena asap. Mereka harus libur, harus berobat ke rumah sakit, bahkan ada yang meninggal dunia," tegas Susi.
Susiana juga menjelaskan, anak-anak Riau terenggut haknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak, bahkan hak untuk bernapas. Karena asap mengakibatkan menurunnya daya pikir dan kreativitas anak. "Asap ini menyebabkan menurunnya daya pikir. Terutama di bidang literasi, bahasa dan matematika," ujar Susi.
Susi juga menilai, pemerintah sudah melakukan kezaliman terhadap anak bangsa dengan merenggut pendidikan mereka. Ketidakseriusan pemerintah menyebabkan hutan terbakar dan libur sekolah yang tak bisa dipastikan sampai kapan berakhir. "Pelajar kita kini bahkan tidak aman bernapas. Ini kezaliman yang paling zalim di negeri kita ini," tambah Susi.
Usai penandatangan deklarasi, Dokter Feriandri Utomo membacakan petisi yang nantinya segera disebarluaskan tidak hanya di Riau dan tingkat nasional, tapi juga mancanegara. Sehingga dunia internasional tahu, bahwa Riau memang belum bisa lepas dari asap.