Murtad dan Jadi Bintang Film Porno, Wanita Ini Jadi Target Pembunuhan Ayah Kandungnya
RIAU24.COM - LONDON - Merasa malu dan marah, seorang pria asal Afghanistan berencana membunuh putrinya yang murtad dan menjadi bintang film porno di Inggris. Sang ayah bersama seorang rekannya ditangkap pihak berwenang di Inggris sebelum sempat melakukan aksinya.
Mohammed Patman, 54, dan Darya Khan Safi, 49, dituduh memantau putri Patman dengan tujuan untuk membunuhnya setelah perempuan itu berpindah-pindah ke Austria dan Slovakia bersama suaminya yang merupakan pria Yahudi. Di Slovakia, perempuan itu bersama suaminya bekerja di perusahaan film dewasa.
Patman dan Safi ditangkap di London dan Coventry pada 7 September setelah penyelidikan diluncurkan oleh Nationwide Crime Company (NCA), yang biasanya dikenal sebagai "FBI-nya Inggris".
"Pasangan itu telah diburu oleh pihak berwenang Slovakia karena berkonspirasi untuk membunuh perempuan berusia 25 tahun, yang tinggal di Austria dan berurusan dengan Slovakia di sebuah organisasi yang dia jalankan bersama suaminya," kata NCA melalui seorang juru bicara seperti dikutip The Sunday Specific, Senin (9/9/2019).
Kedua tersangka diintai ketika mereka bersiap untuk melakukan sejumlah perjalanan, masing-masing ke Austria dan Slovakia. Mereka ingin membunuh perempuan tersebut sebagai pembunuhan demi kehormatan atau "honor killing".
"Informasi telepon seluler dan web untuk pasangan tersebut telah diperoleh, yang menurut dugaan para petugas mempresentasikan putri tersangka tersebut, mendiskusikan potensi rencana pembunuhan bersama-sama dengan perencanaan kegiatan masing-masing di dalam dan di luar negeri," imbuh NCA.
Perempuan itu pindah ke Slovakia pada tahun 2017 setelah bersatu dengan suaminya. Dia pindah agama menjadi penganut Yahudi seperti suaminya. Pasangan itu menjalankan bisnis gambar erotis dan perusahaan film porno, di mana sang istri terkadang menjadi bintang filmnya.
Direktur NCA Lynne Owens juga membenarkan operasi penangkapan terhadap kedua tersangka. "Ini telah menjadi investigasi mendalam dan merepotkan dengan petugas harus menstabilkan ancaman terhadap kehidupan dan mengamankan bukti. Seluruh upaya NCA bersama dengan petugas penghubung kami di seluruh dunia dan rekan penting di luar negeri. Grup yang dicapai secara efektif," tulis dia di Twitter.
Kedua tersangka sudah lama tinggal di Inggris setelah diberi suaka karena membantu pasukan Inggris dan Amerika Serikat (AS) selama pertempuran di Afghanistan.***