RIAU24.COM -  Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo, Jumat akhir pekan kemarin, keberadaan Mobil Esemka terus mendapat sorotan. Perihal mobil yang digadang-gadang bakal menjadi mobil nasional ini, menghangat ketika Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, mengusulkan Presiden Jokowi menggunakan mobil ini untuk kendaraan operasionalnya.

Ternyata, usulan itu tak hanya datang dari Fadli semata. Usulan serupa juga dilontarkan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil. Anggota DPR ini juga mengusulkan Presiden Jokowi menggunakan mobil Esemka sebagai mobil kepresidenannya.

Menurutnya, Jokowi perlu menggunakan Esemka sebagai mobil kepresidenan untuk membuktikan bahwa mobil tersebut layak menyandang titel mobil nasional.

"Harus diuji dulu menurut saya karena mobil nasional lho, karena mobil nasional seluruh provinsi dan merasa mobil mereka. Karena itu harus diawali oleh presiden dulu, mobil merek Esemka (digunakan) sebagai mobil dinas," lontarnya, dalam sebuah sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu 7 September 2019 kemarin.

Dilansir kompas, Nasir menambahkan, dalam hal ini, Jokowi mesti menjadi teladan supaya masyarakat nantinya juga mengikuti jejak Jokowi dan ikut membeli Esemka.

Kendati demikian, Nasir juga mengingatkan pemerintah agar tidak terburu-buru memasang label mobil nasional bagi Esemka. Sebab, pemerintah harus memastikan bahwa mobil tersebut benar-benar buatan anak bangsa dari segala aspeknya.

"Harus diketahui juga komponen mobil Emseka apakah lokal atau dari luar. Kemudian ciri-cirinya seperti apa, apakah sama dengan mobil di luar. Nah, enggak boleh buru-buru juga menetapkan Esemka sebagai mobil nasional," ingatnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Jawa Tengah, meresmikan pabrik otomotif PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Boyolali, Jumat (6/9/2019). Ketika itu, ada varian mobil Esemka yang diluncurkan, yakni Bima 1.2 dan Bima 1.3. Kedua produk tersebut dibanderol dengan harga Rp 110 juta.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan mobil Esemka adalah merek mobil Indonesia yang sudah dirintis kurang lebih 10 tahun lalu. Mobil itu dirintis para teknisi dan anak-anak SMK.

"Inisiator-inisiator yang dulu saya kenal, ada di sini semua," ujarnya saat meresmikan pabrik mobil tersebut. ***