Makam Putri Kaca Mayang, Banyak Orang Berziarah dengan Berbagai Tujuan, Hingga Menaruh Sesaji
Makam Puteri Kaca Mayang dikaitkan dengan legenda Kerajaan Gasib di Siak. Namun, kisahnya hanya diturunkan dari cerita mulut ke mulut, tidak pernah ditemukan artefak pasti untuk mengetahui persis keberadaan kerajaan itu.
Puteri Kaca Mayang menurut legenda adalah puteri Raja Gasib yang cantik jelita. Karena kecantikannya, seorang Raja Aceh nekad menculiknya setelah keinginannya meminang Puteri Kaca Mayang ditolak oleh Raja Gasib.
Puteri Kaca Mayang berhasil diselamatkan oleh orang kepercayaan bernama Panglima Gimpam yang dikisahkan sakti dan pemberani. Namun, puteri menderita sakit parah selama perjalanan pulang dari Aceh dan meninggal sebelum tiba di Gasib.
Panglima Gimpam tetap membawa jenazah Puteri Kaca Mayang pulang, dan seluruh kerajaan termasuk Raja Gasib sangat berduka. Putri Kaca Mayang akhirnya dimakamkan di kerajaan itu, namun Raja Gasib yang sangat sedih memilih meninggalkan tahta dan menyepi ke Gunung Ledang, Malaka.
Panglima Gimpam yang diwariskan tahta kerajaan juga tidak mau meneruskan Kerajaan Gasib dan memilih membuka perkampungan baru, yang dipercaya sebagai cikal bakal Kota Pekanbaru sekarang. Nama Kaca Mayang pernah digunakan sebagai nama taman hiburan di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, namun sudah diruntuhkan dan berganti jadi ruang terbuka hijau dengan nama yang sama.***