Diskes Bengkalis Akan Terus Lakukan Inovasi Bidang Kesehatan dengan Sistem IT
RIAU24.COM - BENGKALIS - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Bengkalis akan terus melakukan inovasi dalam bidang informasi kesehatan dengan sistem Informasi Teknologi (IT).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis dr. Ersan Saputra TH. Diungkapkan Ersan, aplikasi Sistem IT yang akan diluncurkan sejalan dengan era globalisasi sesuai kebutuhan akan data dan informasi yang tepat, akurat dan dapat di pertanggung jawabkan.
"Sistem ini sangat dibutuhkan keberadaannya karena merupakan sumber utama dalam pengambilan kebijakan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional,"ungkap dr. Ersan Saputra, Rabu 4 September 2019.
Masih kata Ersan, berkembangnya Teknologi informasi dan komunikasi merupakan kondisi positif yang akan sangat mendukung berkembangnya sistem informasi tentang kesehatan. Hal ini tentunya juga sangat berguna dalam pengambilan keputusan dan bisa lebih mudah jika semua informasi dibutuhkan sudah tersedia.
"Untuk tujuan itu sistem informasi kesehatan perlu dibangun dengan mengorganisir berbagai data yang telah dikumpulkan secara sistematik, memproses data menjadi informasi yang dibutuhkan masyarakat,"ungkap Ersan Saputra.
Lanjut dr.Ersan, bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten mempunyai tugas mengelola data dan informasi yang diperoleh baik dari puskesmas, rumah sakit, maupun sarana pelayanan kesehatan yang lain.
"Sehubungan dengan hal tersebut maka kita dari Dinas Kesehatan Kabupaten membutuhkan pengelolaan sistem informasi kesehatan yang baik agar dalam pengambilan keputusan, kebijakan pemerintah bisa lebih tepat sesuai dengan kebutuhan daerahnya,"ujar Ersan lagi.
Lanjutnya, dengan sejalan rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai misi pembangunan kesehatan, salah satunya adalah mengembangkan sistem informasi kesehatan terpadu.
"Isu-isu strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan kesehatan pada identifikasi permasalahan, diantaranya sisi internal didapatkan kondisi sistem informasi kesehatan untuk mendukung manajemen namun belum optimal," ujarnya.
Selain itu, ada juga beberapa faktor penyebab tidak optimalnya antara lain belum optimalnya karena belum adanya regulasi di tingkat daerah yang mengatur tentang sistem informasi kesehatan terintegrasi. Disamping itu, lemahnya kualitas SDM untuk melaksanakan Sistem Informasi, keterbatasan sarana dan prasarana pendukung, kurangnya kesadaran pengguna data untuk berperan dalam mengembangkan sistem informasi Kesehatan Terintegrasi.
Ungkapnya lagi, velum adanya roadmap (peta jalan), serta belum tersedianya basis data yang terintegrasi serta sistem pelaporan di wilayah kerja yang belum seragam. Jadi dalam rangka membangun sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas secara utuh itu berdasarkan evidence based untuk mendapatkan informasi yang lebih tepat, cepat dan akurat yang pada akhirnya evaluasi, monitoring dan upaya kesehatan dilakukan bisa lebih efektif dan efisien.
"Kami dari Diskes Bengkalis akan mengembangkan sebuah aplikasi sistem informasi kesehatan Daerah yeng integrasi disingkat dengan SI SEHAT DARA,"katanya lagi.***
R24/phi/hari