"MEWAH MEWAH" Kalimat yang Lagi Viral di Siak
RIAU24.COM - SIAK - Kata "Mewah, Mewah" sekarang sedang viral di Siak. Menjadi gurauan anak-anak Siak dalam pergaulan mereka, bahkan kata Mewah banyak menghiasi komen di FB sesama anak Siak.
Kata ini sebetulnya dari dulu sudah menjadi bahan percakapan sehari-hari dalam kehidupan anak melayu, menjadi candaan, sindiran, bahkan sebagai kata hiperbola khas melayu guna menyikapi kondisi yang ada.
Kata Mewah menjadi viral di Siak, sejak dipopulerkan oleh Zulkarnain Al Idrus dalam video singkat produksi Pengat Film yang mengambil latar kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu Siak di kantor.
Dengan apik Wak Zul (seperti itu dia kadang dipanggil) memainkan peran sebagai atasan ketika menyuruh anak buahnya bekerja dengan baik, yang membuat cerita itu menjadi lucu adalah ketika dia menjanjikan akan memberikan reward kepada anggotanya jika rajin bekerja dan menyelesaikan pekerjaan sesuai perintahnya, dengan mengatakan "tenanglah engkau, mewah engkau kubuat", namun saat akhir cerita justru wak zul yang pinjam uang 50 ribu kepada anak buahnya, "pakai duit 50 dulu", si anak buah menimpali dengan kata "Mewah Mewah".
Keberhasilan video itu sehingga menjadi viral di tengah masyarakat Siak, kepopulerannya sebenarnya terletak pada kepiawaian dalam membuat ide cerita yang mengambil kehidupan masyarakat Melayu Siak sehari-hari, terutama dalam menyikapi kehidupan dengan penuh humor, ungkapan jenaka, hiperbola yang lucu, yang bagi masyarakat Siak sesuatu yg akrab dalam kehidupan mereka.
"Formula kata-kata seperti inilah yang membuat menggelitik dan geli sendiri bagi masyarakat Melayu Siak, karena memang berasal dari akar kehidupan mereka. Sehingga seperti menertawakan diri sendiri dengan tingkah pemain video itu, bahwa begitulah kehidupan sehari-hari yang mereka alami," ujar Wak Zul Senin (02/09/2019).
Namun, jika kita menggali lebih dalam lagi, ada beberapa pesan moral yang terkandung dalam kata "Mewah Mewah" dalam pergaulan masyarakat melayu Siak yaitu :
1. Sindiran atas kondisi yang terbalik dari kata itu
2. Memberikan harapan dan motivasi dalam kehidupan
3. Kritik sosial secara hiperbola
Pada akhirnya, warga Siak menunggu karya-karya seni peran wak zul dan teman-teman untuk terus mengangkat cerita kehidupan masyarakat melayu Siak secara apik, penuh humor, jenaka dan menggelitik serta mengandung nasehat dan pesan moral, dilengkapi dengan pantun dan petatah petitih khas melayu Siak.
SYABAS..."MEWAH, MEWAH", "PAKAI 50 DULU".***
R24/lin