Menu

Arkeolog Bongkar Makam Berisi Mayat Ratusan Anak, Disebut Tumbal Untuk Dewa

Riki Ariyanto 29 Aug 2019, 09:15
Arkeolog bongkar makam anak-anak yang disinyalir jadi tumbal ratusan tahun di Peru (foto/ilustrasi)
Arkeolog bongkar makam anak-anak yang disinyalir jadi tumbal ratusan tahun di Peru (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM -  Kamis 29 Agustus 2019, Ratusan mayat ditemukan para arkeolog di Peru. Makam berisi mayat 227 korban, berusia antara lima dan 14 tahun, di dekat kota pantai Huanchaco, utara Ibu Kota Peru, Lima.

Dilansir dari Okezone, ratusan mayat anak tersebut itu disinyalir meninggal karena upacara pengorbanan anak massal terbesar dalam sejarah. Anak-anak itu diyakini dijadikan kurban lebih dari 500 tahun lalu.

Penemuan ini terjadi hampir setahun setelah jasad 200 anak kurban pengorbanan manusia ditemukan di dua lokasi lain di negara itu.


Para arkeolog menyebut kepada kantor berita AFP beberapa jasad dalam koleksi terbaru ini masih memiliki rambut dan kulit ketika mereka digali. Mayat anak-anak itu dimakamkan menghadap laut. Artinya ratusan anak itu dikorbankan untuk menenangkan para dewa Chimú. Hanya saja belum ada kepastian tahun insiden itu diyakini terjadi.

"Ini tidak terkendali, hal ini dengan anak-anak. Di mana pun kamu menggali, ada satu lagi yang ditemukan," sebut Kepala arkeolog Feren Castillo kepada AFP.

Sebagai informasi, masyarakat Chimú berdomisili di sepanjang pantai utara Peru dan merupakan salah satu peradaban paling kuat di kawasan itu. Masyarakat Chimu mencapai masa keemasannya antara 1200 dan 1400 sebelum ditaklukkan oleh suku Inca.

Masyarakat Chimu menyembah dewa bulan yang disebut Shi yang, tidak seperti suku Inca, mereka yakini lebih kuat dari matahari. Penyembah secara teratur menggunakan pengorbanan dan persembahan lainnya selama ritual spiritual.

Pekerjaan penggalian terus dilakukan di situs pemakaman massal, dan para arkeolog mengatakan bahwa masih banyak mayat yang mungkin akan dijumpai.