Tak Disangka, Ternyata Ini Pihak yang Paling Merasakan Dampak Perang Dagang AS-China
RIAU24.COM - Dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, terus meluas ke berbagai sektor. Yang sama sekali tak disangka-sangka, salah satu pihak yang paling merasakan dampak perang dagang tersebut, ternyata mereka yang berada dalam daftar 10 orang terkaya di dunia.
Bayangkan saja, akibat perang dagang itu, jumlah kekayaan para milioner itu lenyap hingga mencapai US$14 miliar lebih atau setara Rp200 triliun.
Dilansir republika yang merangkum Bloomberg, Rabu 28 Agustus 2019, kerugian finansial terbesar dialami pendiri sekaligus juragan situs jual beli online Amazon, Jeff Bezos.
Akibat perang dagang itu, kekayaannya menyusut hingga US$3,35 miliar atau Rp47,7 triliun. Meski demikian, Bezos masih bertahan sebagai orang terkaya sejagat dengan total kekayaan saat ini mencapai US$109 miliar lebih atau sekitar Rp1.553 triliun.
Tak hanya Bezos, juragan Microsoft, Bill Gates juga mengalami kerugian sebesar US$1,79 miliar atau sekitar Rp25,5 triliun.
Ternyata, para miliarder mengalami penurunan harta secara bersamaan. Pasalnya, kondisi serupa juga dialami pemilik Facebook Mark Zuckerberg dan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin. Masing-masing kehilangan US$4 miliar lebih atau sekitar Rp57 triliun.
Ada deretan nama lain yang juga lenyap sebagian hartanya, yakni ketua eksekutif Oracle Larry Ellison, investor Amerika Steve Ballmer, CEO perusahaan investasi Berkshire Hathaway Warren Buffett, pendiri Dell Technologies Michael Dell dan filantropis Amerika MacKenzie Bezos.
Janji Balas China
Untuk diketahui, berkurangnya harga para milioner tersebut, terjadi beberapa jam setelah Presiden Donald Trump menulis di akun Twitter. Trump berjanji akan membalas China yang mengenakan tarif impor terhadap barang-barang AS. Tak hanya itu, Trump juga memerintahkan perusahaan Amerika pergi dari China.
Tak ayal, hal itu kemudian memicu terjadinya penurunan di pasar saham AS secara besar-besaran. Asal tahu saja, kebanyakan kekayaan para milioner tersebut memang berada pada pasar saham.
"Sejumlah besar uang yang dihasilkan dan dicuri oleh China dari Amerika Serikat, tahun demi tahun, selama puluhan tahun, akan dan harus BERHENTI. Perusahaan-perusahaan besar Amerika kami dengan ini diperintahkan untuk segera mulai mencari alternatif dari China, termasuk membawa perusahaan Anda PULANG dan membuat produk Anda di AS. Saya akan menanggapi Tarif Cina sore ini. Ini adalah peluang HEBAT bagi Amerika Serikat," tulis Trump di akun Twitternya. ***