Aktivis Mahasiswa UIR Bantu Padamkan Karhutla di Pelalawan
RIAU24.COM - Terhitung sejak pertengahan tahun 2019 ini kenyamanan masyarakat dalam aktivitas sehari-hari di provinsi Riau mulai terganggu dengan munculnya kabut asap karena adanya kebakaran lahan. Perkembangan titik panas (hotspot) dan pergerakan kabut asap yang terdeteksi oleh Satelit BMKG Riau cukup banyak, dan salah satu titik terbanyak berada di kabupaten Pelalawan.
Menyikapi kondisi ini, BEM UIR dan BEM fakultas se lingkungan UIR merasa prihatin, sehingga para aktivis UIR ini memutuskan untuk ikut serta dalam pemadaman api di lahan gambut bekerja sama dengan BPBD Provinsi Riau.
Sebelum berangkat, para Aktivis UIR ini melaksanakan doa bersama dan dilepas oleh Wakil Rektor III, Ir.rosyadi M.Si dan kepala BPBD Provinsi Riau, Edward Sanger menuju tempat kebakaran hutan di desa kemang, kecamatan pangkalan kuras, kabupaten Pelalawan
"Dalam giat ini pula kami menamakan 'Mengabdi Untuk Negeri Bersinergi untuk memadamkan api', karena selain bersifat pengabdian, ini merupakan edukasi bagi kami mahasiswa UIR," kata M Nurdin, Plt. ketua BEM UIR, Selasa (27/8/2019).
Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger menambahkan, ini merupakan aksi perdana mahasiswa membantu BPBD dalam pemadaman api. Ia berharap aksi adik-adik mahasiswa tidak terhenti sampai disini saja, karena selain memadamkan api juga menanggulangi bencana alam. "Jika memang adik-adik bersedia mengikuti agenda kami maka kami sangat gembira turut meringankan tugas kami," katanya
Menanggapi harapan Edwar Sanger tersebut, BEM UIR menyatakan kesediaan dan kesanggupannya. "UIR akan selalu siap tanggap membantu menangani bencana di Riau," ujar Nurdin.
Ia juga mengungkapkan UIR akan mengawal penuntasan kasus kebakaran hutan dan lahan ini, karena kabut asap yang terjadi di Riau menjadi momok terbesar serta berdampak buruk bagi kesehatan" tambah pria yang akrab di panggil deden tersebut.
Untuk diketahui, luas area hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau yang terbakar sejak Januari sampai pekan terakhir Juni 2019 mencapai 3.147 hektare menurut data satuan tugas pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla).***
R24/rls