Kritik Pemindahan Ibu Kota, Sandiaga Uno Sebut Jangan Sampai Menambah Utang Negara
RIAU24.COM - Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan jika ibu kota akan pindah ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Tepatnya, sebagian daerah di Kabupaten Kutai Kartanegara dan sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Hal itupun ditanggapi oleh mantan Cawapres 02, Sandiaga Uno. Dia mengatakan pemindahan ibu kota baru harus dipelajari dari berbagai hal terlebih dahulu.
"Dalam memindahkan Ibu Kota, harus dipelajari betul berapa biaya yang akan dikeluarkan, biayanya dari mana, menguntungkan siapa, berapa jumlah lapangan kerja yang akan bertambah, untuk siapa lapangan kerja yang tercipta, seberapa urgensinya, apakah ini sebanding dengan biayanya," kata Sandi di akun Twitternya @sandiuno, Senin, 26 Agustus 2019.
Terkait pemindahan tersebut, dia tidak dalam posisi menolak. Tapi, kata Sandi, dia menginginkan hal-hal seperti biaya, untung dan rugi dari pemindahan ibu kota harus dipikirkan matang-matang oleh pemerintah.
"Saya bukan dalam posisi menolak, tapi saya ingin segala biaya, keuntungan dan kerugiannya harus diperhitungkan matang2. Saya ingin pemindahan Ibu Kota ini tentunya tidak menambah hutang negara. Saya ingin kebijakan ini telah melibatkan seluruh pihak, bukan hanya eksekutif saja," kata dia lagi.
Kemudian, dia juga ingin kepastian segala keputusan dan kebijakan yang pemerintah keluarkan tentunya berpihak kepada rakyat dan bukan untuk segelintir orang.
zxc2
"Sebagai mitra yang kritis dan konstruktif saya ingin memastikan segala keputusan dan kebijakan yang pemerintah keluarkan berpihak kepada seluruh rakyatnya, bukan hanya untuk segelintir orang," kata Sandi lagi.
"Jika sampai pemindahan Ibu Kota ini terjadi, saya akan pastikan pemerataan ekonomi betul-betul terjadi, bukan sekedar wacana," demikian mantan Wagub DKI Jakarta tersebut.