Jika Perang Pecah, Dalam Beberapa Jam China Mampu Hancurkan Seluruh Pangkalan Militer AS di Asia
RIAU24.COM - Angkatan bersenjata China diyakini bakal menjadi ancaman serius terhadap militer Amerika Serikat di kawasan Asia Pasifik. Jika pecah konflik, China diprediksi mampu menghancurkan seluruh pangkalan AS yang berada di negara-negara sekutu mereka di kawasan ini.
Demikian disampaikan oleh kajian dari lembaga riset Australia, United States Study Center di University of Sydney. Menurut laporan tersebut, militer AS saat ini bukan lagi kekuatan tunggal di Asia Pasifik. Kemampuan dan jumlah rudal-rudal China disebut akan mengubah jalannya pertempuran jika konflik pecah di Asia Pasifik.
"Dalam beberapa jam saja, rudal-rudal China akan membanjiri seluruh pangkalan militer AS yang tersebar di negara-negara sekutu mereka," tulis laporan tersebut.
Studi ini juga memperingatkan bahwa strategi pertahanan Amerika di kawasan Indo-Pasifik "berada titik nadir yang belum pernah terjadi sebelumnya" dan harus berjuang keras untuk mempertahankan sekutu-sekutu mereka melawan Cina.
"Ini artinya Australia, Jepang, Korea, Singapura, dan mitra AS lainnya perlu membangun dan memfokuskan kembali pasukan mereka di kawasan itu, termasuk mempertimbangkan peningkatan kerja sama dengan AS demi keamanan mereka," kata studi itu.
Laporan itu menyoroti kemampuan rudal China yang disebutnya telah melampaui kapabilitas sekutu-sekutu AS di Asia.
"China telah mengerahkan serangkaian rudal presisi yang tangguh dan sistem kontra-intervensi lainnya untuk melemahkan keunggulan militer Amerika," kata laporan itu, yang menyebut rudal itu berjumlah ribuan.
"Hampir semua instalasi militer AS di Pasifik Barat, dan juga sekutu-sekutu utamanya dapat kita anggap tidak berguna menangkis serangan presisi rudal China pada jam awal terjadinya konflik."
Bukan kali ini saja muncul laporan yang menyebut kemampuan China bisa menandingi Amerika di Asia.
Beberapa waktu lalu, sebuah laporan yang dirilis oleh Center for New America Security dan ditulis oleh Mantan Wakil Menteri Pertahanan Robert Work dan eks asisten khususnya, Greg Grant menyebut teknologi militer Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) sudah mulai menyamai AS.
"Dengan sabar, PLA terus mengejar ketertinggalan dengan AS dalam dua dekade terakhir," ulas laporan itu.
Sumber: Tribunnews.