Saat Terbakar, Ratusan Narapidana Kabur dari Lapas Sorong di Papua
RIAU24.COM - Kisruh yang terjadi di Papua, tidak hanya terjadi di Manokwari. Pada saat bersamaan, Senin (19/8/2019) kemarin, ricuh juga terjadi di Lembaga Permasyarakatan Klas II B Sorong. Kericuhan itu kemudian berbuntut dengan terbakarnya Lapas Sorong. Buntutnya, sebanyak 258 orang dari 547 orang narapidana yang berada di Lapas itu, memilih kabur. Saat ini, napi yang tersisa tercatat hanya sebanyak 289 orang.
Hal itu diungkapkan Kabag Humas Direktorat Jenderal Permasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Ade Kusmanto.
"Saat ini sudah kondusif, isi lapas 547 tinggal 289 sedangkan di luar lapas 258," terangnya, dilansir cnnindonesia, Selasa 20 Agustus 2019.
Dikatakan, rusuah di Lapas Sorong merupakan buntut dari provokasi yang digelar massa dari luar lapas. Selain membuat rusuh, para pelaku juga melempar bangunan lapas. Aksi provokasi itu membuat para narapidana jadi terpicu emosinya dan berusaha kabur dari lapas.
"Ada satu petugas yang terluka oleh napi karena menghalangi napi yang memaksa ke luar sehingga terjadi kerusuhan berujung adanya perlawanan kepada petugas dan pelarian dan pembakaran," terangnya.
Kronologi Kejadian
Selanjutnya, pada pukul 16.15 WIT, terjadi aksi pelemparan dari samping lapas. Aksi ini berhasil memprovokasi narapidana, sehingga terjadi aksi saling lempar dari dalam dan luar bangunan lepas.
Namun aksi kemudian beralih dari saling lempar menjadi aksi penyerangan terhadap petugas Lapas. Tak hanya itu, ketika itu aksi pembakaran di lapas mulai terjadi.
Selanjutnya, sekitar pukul 17.00 WIT, tembok bagian kanan lapas dan jendela ruang registrasi jebol. Dari sanalah narapidana mulai melarikan diri. Petugas Lapas terpaksa mundur, karena jumlah narapidana yang kabur terlalu banyak.
Namun, mulai Senin kemarin pukul 19.00 WIT, situasi sudah mulai kondusif dan pemadaman api mulai dilakukan. Selain itu juga dilakukan pendataan terhadap napi yang masih bertahan serta mereka yang memilih kabur. ***