Awalnya Dianggap Mistis, Tanaman Ini Langsung Terkenal Setelah Disebut Mampu Sembuhkan Kanker
Seperti dikatakan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof Dr dr Aru Sudoyo, sejauh ini, ujicoba Bajakah baru dilakukan terhadap tikus percobaan di laboratorium. Meski hasil penelitian menunjukkan ada sel kanker yang hilang, namun tetap perlu penelitian lebih lanjut. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak berlebihan berharap terhadap Bajakah.
“Karena uji coba awal dengan tikus itu berbeda dengan uji coba kepada manusia. Seringkali penelitian itu berhasil digunakan pada tikus, tetapi ketika (diujicoba) pada manusia hasilnya nihil. Dan itu banyak terjadi,” tambahnya lagi.
Namun Aru tetap berharap penemuan kedua siswi tersebut memang benar adanya. Sehingga temuan itu bisa dilanjutkan hingga tercipta obat yang ampuh untuk kanker, khususnya kanker payudara pada manusia.
“Tidak banyak perusahaan farmasi di Indonesia yang mau ambil risiko besar melakukan penelitian terhadap obat-obatan kanker. Jika pun ada, mungkin hanya dua perusahaan. Jika gagal, bahan utama uji coba itu hanya dijadikan suplemen saja,” katanya.
Meskipun Bajakah sudah menjadi konsumsi sehari-hari bagi masyarakat di Kalimantan Tengah untuk menghilangkan kanker payudara, Aru mengimbau masyarakat penderita kanker untuk tetap mengimbanginya dengan obat konvensional. Sedangkan Bajakah untuk saat ini, bisa dijadikan suplemen. ***