Pakistan Makin Meradang, India Matikan Internet Kasmir dan Tangkap Ratusan Politisi
RIAU24.COM - Kamis 8 Agustus 2019, Hubungan India dan Pakistan terus memanas. Setelah India memutuskan otonomi khusus Khasmir dan mematikan seluruh jaringan internet di wilayah yang disengketakan tersebut.
Dilansir dari Okezone, kondisi itu kian diperburuk dengan tindakan penahanan ratusan politisi dan separatis di Kashmir. Sejak Minggu, pemerintah India mematikan internet, jaringan seluler, serta melarang pertemuan publik di kota terbesar di Kashmir, Srinagar.
zxc1
Khasmir yang dihuni mayoritas Muslim itu juga dicabut hak untuk membuat undang-undang sendiri. Serta melarang orang-orang dari luar negara dari beli properti di sana yang telah diterapkan selama puluhan tahun.
zxc2
Pakistan jelas menentang keras langkah India tersebut. Pakistan bahkan menyebutnya India melanggar pelanggaran resolusi PBB dan berjanji akan melakukan semua yang mereka bisa untuk membatalkannya.
Pakistan mengusir diplomat India dan membekukan perdagangan bilateral antara kedua negara sebagai reaksi atas keputusan India tersebut.
Dari informasi seorang petugas kepolisian, sempat terjadi pelemparan batu di sedikitnya 30 tempat di Srinagar sejak Selasa malam. Sedikitnya 13 orang telah dirawat di rumah sakit pemerintah utama kota karena cedera lemparan batu.
Petugas kepolisian mengaku ada 300 pemimpin politik, banyak yang berkampanye untuk pemisahan diri Kashmir dari India telah ditahan. Bahkan dua pemimpin lokal dari partai utama regional, Konferensi Nasional, mengatakan bahwa sedikitnya 100 politisi, termasuk mantan menteri negara dan legislator - telah ditahan. Mereka tidak mau disebutkan namanya karena informasi itu sangat sensitif.
Sementara Surat kabar India Mail Today menyebut jumlah politisi yang ditahan di rumah mereka dan penginapan oleh pemerintah India jauh lebih banyak yakni berkisar 400. Disebut ada dua mantan menteri utama negara termasuk di antara mereka yang ditahan.