Liga Inggris Segera Mulai, Pelatih Liverpool Jurgen Klopp Malah Mengeluh dan Protes
RIAU24.COM - Sabtu 3 Agustus 2019, Pelatih Liverpool Juergen Klopp sudah mengeluh dan kritik perhelatan Liga Premier Inggris yang akan mulai pekan pertama lebih awal dari liga Eropa lainnya. Jurgen Klopp yang berhasil membawa Liverpool juara Liga Champions menilai hal itu akan berdampak buruk bagi pemain.
Dilansir dari Detik, apalagi Liverpool akhir pekan ini harus berlaga melawan Manchester City di ajang Community Minggu (4 Agustus 2019) malam WIB. Pertandingan ini hanya berjarak kurang dari dua bulan setelah Liverpool menaklukkan Tottenham Hotspur di final Liga Champions.
zxc1
Apalagi satu pekan berselang tim Jurgen Klopp harus tampil di gameweek pertama Liga Inggris melawan Norwich City di Anfield, Sabtu (10 Agustus 2019). Jadwal padat ini yang dinilai membuat para pemain Liverpool yang tampil di Copa Amerika dan Piala Afrika tak punya waktu libur yang memadai.
zxc2
Hal ini lah yang kemudian membuat Jurgen Klopp mengeluh dan mengkritik kebijakan Liga Premier Inggris yang mulai lebih cepat. Padahal Liga Spanyol baru akan menggelar pekan pertama pada (17 Agustus), sementara Liga Italia paling belakang (24 Agustus).
"Saya berbicara dengan Carlo Ancelotti - Liga Italia memiliki 20 tim dan memulai musim dengan baik pada 24 Agustus. (Kalidou) Koulibaly bermain bersama dengan Sadio di Piala Afrika dan memiliki empat minggu liburan sebelum kembali berlaga," sebut Klopp dikutip dari Yahoosports.
Klopp merasa Liga Inggris tak perlu memaksakan untuk berlaga lebih awal. "Liga Premier Inggris adalah produk yang luar biasa sehingga semua orang akan menontonnya. Kami tidak tidak butuh bermain dua pekan lebih awal ketimbang yang lain, cuma di Inggris," kata Jurgen Klopp.
"Saya suka sepakbola dan menyukai untuk bermain setiap minggu. Tapi kami juga harus memikirkan para pemain, namun sayang tak ada yang ingin melakukan hal tersebut," keluh mantan pelatih Dormund ini.
"Dari waktu ke waktu saya memulai diskusi. Lalu seseorang mengira 'oh, dia mencari alasan' tetapi kita harus memikirkan hal ini dan tidak ada yang serius mau melakukannya, terutama di Inggris ," saran Jurgen Klopp.