Menu

Cabai Hingga Tarif Sekolah Jadi Penyebab Inflasi di Riau

Muhammad Iqbal 2 Aug 2019, 09:57
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Riau mencatat, di bulan Juli 2019 lalu, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,79 persen dengan lndeks Harga Konsumen (IHK) 140,71. Maka itu, inflasi berdasarkan tahun Kalender sebesar 2,94 persen, dan lnflasi Year on Year (Juli 2019 terhadap Juli 2018) sebesar 3,91 persen.

Kabid Statistik Distribusi, Agus Nuwibowo menjelaskan inflasi Riau pada bulan Juli 2019 sebesar 0,79 persen. Hal itu disebabkan karena adanya kenaikan indeks harga konsumen yang cukup signifikan.

"Kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 2,91 person, diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 1,30 persen, kelompok sandang sebesar 0,51 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,42 persen, kelompok makanan jadi minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,05 persen dan kelompok perumahan, air, Iistrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,03 persen," jelas Agus, Kamis, 1 Agustus 2019.

zxc1

"Kemudian, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar -0,49 persen," lanjutnya.

Dia menambahkan, komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau adalah cabai merah, daging sapi, tarif sekolah menengah atas, cabai rawit, tarif taman kanak-kanak, emas perhiasan, bayam, ayam hidup, daging ayam ras, kangkung dan Iain-lain.

Sedangkan komoditas yang memberi andil deflasi antara Iain angkutan udara, angkutan antar kota, bawang merah, ketimun, jengkol, udang basah, petai dan Iain-lain.
zxc2

"Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi, yakni Pekanbaru sebesar 0,91 persen, Dumai sebesar 0,41 persen dan Tembilahan sebesar 0,31 persen," tuturnya.

Bps