RIAU24.COM -  JAKARTA - Sinyal Partai Gerindra bakal merapat ke pemerintah kian kuat. Apalagi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan akan menghadiri kongres kelima PDI Perjuangan di Bali pada 8-11 Agustus 2019.

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, kedatangan Prabowo di Kongres PDIP tersebut semakin membuka peluang Gerindra akan berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Sementara,  kubu Gondangdia yang dimotori NasDem tegas menolak masuknya Gerindra ke pemerintahan.

"Artinya Megawati terkesan membuka pintu masuknya Gerindra dalam koalisi Jokowi. Beda dengan kubu Gondangdia (Nasdem) yang tegas menolak itu. Ini akan memancing dinamika yang cukup serius di internal koalisi Jokowi soal bagaimana memperlakukan Gerindra," kata Adi seperti dilansir Okezone, Kamis (1/8/2019).

Dalam pandangan Adi, kehadiran Prabowo dalam acara penting PDIP tersebut merupakan bagian keseriusan Gerindra yang akan merapat ke pemerintahan. Sejauh ini partai pendukung Jokowi-Ma'ruf masih menerima kehadiran Gerindra tersebut.

"Ini juga dari tindak lanjut pertemuan (nasi goreng) lalu terutama pengertian jembatan bersama. Memang normatif ngomongnya tentang kebangsaan, ngomong tentang rekonsiliasi politik. Tapi pertemuan di Teuku Umar itu bukan perkara gampang," terang Adi.

Adi menilai Megawati, Prabowo, dan Jokowi telah sama-sama saling pengertian dan punya kesamaan visi dalam membangun bangsa ke depan. Meski selama ini terlihat bersaing, namun PDI dan Gerindra belakangan tampak mesra dan saling memuji. "Prabowo hadiri pertemuan penting, ini adalah sinyalemen bahwa PDIP menginginkan Gerindra masuk koalisi," tandasnya.***