Sempena Hari Jadi Bengkalis ke 507, Ziarahi Makam Datuk Laksamana Raja Dilaut, Sejumlah Rangkaian Tradisi Digelar
RIAU24.COM - BENGKALIS - Setelah menziarahi Makam Dara Sembilan, Bupati Bengkalis Amril Mukminin diwakili Sekretaris Daerah H. Bustami HY beserta rombongan melanjutkan ziarah ke Makam Datuk Laksamana Raja Dilaut, dengan mengunakan Kapal Elang Laut, Pemdalis 05 dan kapal Basarnas Bengkalis.
Sesampai di pelabuhan Sekda Bengkalis disambut Camat Bukit, Para Kepala Desa Kecamatan Bukit Batu dan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat Bukit Batu.
Kemudian Sekda Bengkalis bersama istri langsung ditepuk tepung tawar dan dilanjut kenduri di dalam kapal, dimana kapal tersebut dihias seperti pada acara umumnya. Kegiatan tradisi tahunan itu atau disebut Jajap menjadi tonton masyarakat Bukit Batu dan sekitarnya.
Sambil menyantap makanan didalam kapal Sekda Bengkalis bersama rombongan dan masyarakat bergerak menuju ke Makam Datuk Laksamana Raja Dilaut mengunakan kapal kayu yang sudah dihias.
Sebelum melakukan ziarah di Makam Datuk Laksamana Raja Dilaut, Sekda Bengkalis dan para rombongan terlebih dahulu melaksanakan sholat zuhur berjamaah di Masjid Jami’ Al-Haq Datuk Laksamana Raja Dilaut Desa Suka Jadi Kecamatan Bukit Batu.
Setelah itu dilanjutkan ziarah dan doa bersama di Makam Datuk Laksamana Raja Dilaut.
Kemudian Sekda Bengkalis beserta rombongan menuju ketempat acara, dan terakhir makan siang bersama.
“Sempena hari jadi Bengkalis, ada beberapa pesan moral dan hikmah yang ingin terus kita petik melalui kegiatan ziarah ini, salah satu diantaranya agar kita senantiasa mendoakan serta menghormati para pejuang dan pahlawan kita, utamanya mereka-mereka yang telah turut berjasa di dalam memajukan Bengkalis yang saat ini berada ditempat peristirahatan terakhirnya,”ujar Sekretaris Daerah H Bustami HY ketika meziarahi Makam Datuk Laksamana Raja Dilaut, Rabu 31 Juli 2019 kemarin.
"Mari bersama kita doakan semoga apa yang menjadi amal perbuatannya saat memperjuangkan kedaulatan dan marwah negeri Bengkalis menjadi aliran pahala baginya. Sejarah atau peristiwa di masa lampau, merupakan salah satu sumber pelajaran berharga. Sejarah adalah sumber inspirasi untuk menemukan dan memupuk jati diri, agar kita mampu merancang dan mempersiapkan kehidupan di masa mendatang. Sejarah adalah guru yang paling baik dan abadi. inilah makna hakiki yang diajarkan sebuah sejarah. Begitu juga sejarah daerah dan tokoh-tokoh di negeri ini,"ungkaonya lagi.
Lanjutnya, perjalanan sejarah suatu daerah, memang tak pernah lepas dengan keberadaan sosok seseorang atau beberapa tokoh. Keberadaan tokoh tersebut, juga menjadi salah satu sumber inspirasi dan motivasi utama dalam meningkatkan semangat juang kita bersama.***
R24/phi/hari