Antisipasi Air Pasang, Dilakukan Normalisasi Sungai Untuk Selamatkan Perkebunan Kopi di Kepulauan Meranti
RIAU24.COM - SELATPANJANG-Desa Kedabu Rapat dan Desa Persiapan Bina Sempian Kecamatan Rangsang Pesisir merupakan cluster kopi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Daerah ini memiliki potensi Kopi Liberika terbaik.
Sementara, ancaman masuknya air pasang laut ke perkebunan kopi menjadi momok setiap tahunnya oleh petani. Sehingga perlu ada upaya untuk menyelamatkan perkebunan kopi terbesar di Meranti ini.
Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura, (Disbunhorti) Tengku Efendi mengaku pada tahun ini (2019) akan ada kegiatan untuk membantu menyelamatkan perkebunan kopi petani. Diantaranya dengan menormalisasi sungai yang ada disekitar perkebunan.
“Karena petani mengeluhkan sungai yang terhubung kelaut sudah dangkal. Sehingga perlu normalisasi untuk membuat sungai tetap dalam dan air laut tidak masuk ke perkebunan kopi,” ujarnya.
Upaya normalisasi sungai akan dilakukan di Sungai Jang yang ada di Desa Kedabu Rapat. Kegiatannya merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Riau.
“Nanti akan turun alat berat kesana untuk menormalisasi sungai. Supaya luas perkebunan kopi tidak terus berkurang. Karena jika perkebunan kopi terendam air laut bisa membuat pohon kopi mati,” ucapnya.
Selain itu, tentu saja menambah luasan perkebunan kopi yang ada di Meranti. Sehingga potensi Kopi Liberika bisa terus dikembangkan.
“Karena kopi ini menjadi salah satu unggulan perkebunan kita. Karena jenis ini hanya ada di Meranti. Jadi harus kita selamatkan dan terus kembangkan dalam rangka membantu masyarakat,” terangnya.
Kepala Bidang Perkebunan, Syafril menambahkan mereka masih sangat konsen untuk meningkatkan dan mengembangkan perkebunan kopi di Meranti. Sehingga apapun kendala yang dihadapi petani akan dicarikan solusinya. Dengan begitu produksi Kopi Liberika Meranti akan terus meningkat.
“Bahkan kita juga membantu memberikan bantuan peralatan. Termasuk gudang penyimpanan,” tambahnya.***
R24/phi/mad