RIAU24.COM -  Setelah sempat dipastikan bakal hijrah Liga China, nasib bintang Real Madrid Gareth Bale, kembali terkatung-katung. Hal itu setelah manajemen klub Jiangsu Suning, yang awalnya siap mengontrak Bale, ternyata enggan membayar biaya transfer Bale.

Jiangsu Suning mengaku keberatan dengan biaya transfer Bale karena bermasalah dengan pemerintah China. Pajak yang diminta pemerintah China atas transfer Bale memang cukup tinggi.

Dilansir viva, Senin 29 Juli 2019 dari marca, karena faktor itu, proses negosiasi antara Real Madrid dan Jiangsu menjadi alot. Buntut-buntunya, kedua pihak tak menemui kata sepakat. Sehingga kepindahan Bale, yang harusnya selesai dalam tiga hari ke depan, batal terwujud.

Picu Konflik Internal
Sementara itu, batalnya Bale ke China, dikabarkan meicu konflik internal di kubu Los Blancos.  Kondisi itu terjadi, setelah terjadi selisih pendapat antara jajaran direksi Madrid dengan pelatih Zinedine Zidane.

Sebelumnya sempat beredar informasi yang menyebutkan, batalnya Bale ke China, karena Presiden Madrid Florentino Perez menginstruksikan untuk membantalkan transfer dengan klub asal China tersebut.

Apalagi, Perez selama ini memang dikenal begitu dekat dengan Bale. Pemain asal Wales ini juga disebut sebagai pemain kesayangan Perez.

Sejak jarang diturunkan Zidane dalam beberapa laga belakangan ini, Perez juga dikabarkan sempat ribut dengan Zidane hingga beberapa kali. Meski demikian, Zidane tetap bersikeras tak mau memainkan Bale secara reguler lantaran tak cocok dengan skemanya.

Sekarang, Bale harus bersabar lagi menunggu klub lain yang mau merekrutnya. Ia juga mengaku sudah tak kerasan lagi di Madrid, sejak kehadiran Zidane. Hubungan antara keduganya juga diyakini tidak akan kunjung membaik, meski Bale bertahan di Madrid hingga musim depan. ***