Proyek tak Tuntas, PM Malaysia Sita Rp3,4 Triliun dari Perusahaan China
RIAU24.COM - Sikap tegas diambil Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. Saat ini, pemerintah Malaysia menyita lebih dari 1 miliar Ringgit atau setara Rp3,4 triliun, dari rekening bank milik China Petroleum Pipeline Engineering (CPP). Langkah tegas itu dilakukan, karena proyek pengadaan pipa minyak yang dilakukan perusahaan itu tidak selesai.
Untuk diketahui, CPP merupakan unit perusahaan energi China, yakni China National Petroleum Corp. Perusahaan ini memenangkan lelang proyek pipa minyak senilai 2,3 miliar dolar AS atau setara Rp32 triliun, pada tajun 2016.
Lelang yang dibentuk mantan perdana menteri Najib Razak untuk membangun pipa minyak sepanjang 600 kilometer di pantai barat semenanjung Malaysia dan 663 kilometer di Sabah, Borneo.
Penyitaan dilakukan setelah hampir satu tahun Malaysia menunda dua proyek tersebut.
"Saya mengerti, uang itu untuk 80 persen pipa yang sudah dibayarkan, tapi pekerjaanya baru selesai 13 persen, jadi pemerintah berhak mengambil kembali uang tersebut, karena proyek itu dibatalkan," kata Mahathir, Selasa 16 Juli 2019, dilansir republika.
Malaysia menyita uang CPP setelah Straits Times melaporkan Malaysia menyita uang CPP di HSBC Malaysia. Sementara itu, pihaknya HSBC menolak untuk mengomentari hal itu.